- Oleh Wandi
- Sabtu, 29 Maret 2025 | 18:55 WIB
: Upaya menciptakan birokrasi yang berintegritas terus dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Hasilnya, Kemenpora berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)../Foto Istimewa/Humas Kemenpora
Jakarta, InfoPublik - Upaya menciptakan birokrasi yang berintegritas terus dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Hasilnya, Kemenpora berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan hasil SPI 2024, Kemenpora meraih nilai 77,4, meningkat dari nilai 65,99 yang diperoleh pada SPI 2023. Kenaikan 11,5 poin ini merupakan salah satu lonjakan terbesar di antara kementerian dan lembaga lainnya. Pada SPI 2023, Kemenpora masuk dalam kategori "Rentan", namun di tahun ini berhasil dinilai sebagai lembaga yang berintegritas.
Kemenpora RI menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian ini, termasuk para pegawai, ahli, dan masyarakat umum yang berperan aktif dalam menjaga dan menilai integritas lembaga.
"Ini adalah bukti komitmen kami untuk terus memperbaiki sistem birokrasi yang lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas. Hasil ini menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik lagi ke depannya," ujar Menpora RI Dito Ariotedjo. Di Jakarta, Jumat (24/1/2024).
SPI merupakan survei yang bertujuan untuk mengukur tingkat atau risiko korupsi di instansi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (KLPD). Tidak hanya menghasilkan indeks penilaian, survei ini juga memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem pencegahan korupsi.
Pelaksanaan SPI dimulai sejak 2007 melalui survei integritas KPK yang terinspirasi oleh sistem serupa yang diterapkan oleh lembaga antikorupsi di Korea Selatan. Pada tahun 2024, SPI melibatkan 641 instansi, termasuk kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN. Survei ini diikuti oleh lebih dari 840 ribu responden dari berbagai kalangan, baik internal pegawai, eksternal masyarakat/vendor, hingga ahli.
Tahun ini, survei juga diperluas dengan melibatkan 40 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 1 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari berbagai wilayah di Indonesia.
SPI menggunakan kombinasi persepsi, pengalaman, dan data objektif (faktor koreksi) untuk menghasilkan penilaian yang akurat. Fokus survei mencakup pemetaan risiko, praktik korupsi, dan efektivitas kegiatan antikorupsi. Selain itu, survei ini transparan, dengan hasil yang dipublikasikan melalui platform JAGA.ID, memungkinkan masyarakat untuk memantau perkembangan integritas instansi secara langsung.
Dengan pencapaian ini, Kemenpora RI telah menunjukkan langkah nyata dalam memperkuat integritas dan mendorong budaya antikorupsi di lingkup birokrasi. Hal ini diharapkan menjadi contoh bagi instansi lain untuk terus berupaya meningkatkan kinerja dan transparansi.