- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 27 Desember 2024 | 07:05 WIB
: Menpora Dito Ariotedjo (tengah). /Foto Istimewa/Humas Kemenpora
Jakarta, InfoPublik – Indonesia kembali menunjukkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih juara umum pada ajang World Pencak Silat Championship ke-20 dan Junior World Pencak Silat Championship ke-5 yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 18-22 Desember 2024.
Keberhasilan itu disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, yang merasa sangat bangga atas pencapaian tersebut.
Pada kejuaraan World Pencak Silat Championship ke-20, Indonesia meraih total 11 medali emas, 7 perak, dan 5 perunggu, unggul dari Vietnam yang mengoleksi 10 emas, 3 perak, dan 3 perunggu, serta Malaysia dengan 6 emas, 9 perak, dan 4 perunggu. Keberhasilan ini menegaskan dominasi Indonesia di dunia pencak silat.
Di kategori Junior World Pencak Silat Championship ke-5, Indonesia juga berhasil mempertahankan posisi teratas dengan koleksi 11 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Singapura berada di peringkat kedua dengan 9 emas, 3 perak, dan 8 perunggu, sementara Kazakhstan menduduki peringkat ketiga dengan 5 emas, 7 perak, dan 10 perunggu.
"Alhamdulillah, Kejuaraan Dunia Pencak Silat terlaksana dengan sukses berkat dukungan dari keluarga Kerajaan dan Pemerintah Abu Dhabi. Saya sangat bangga dengan prestasi kontingen Indonesia yang berhasil menjadi juara umum," ujar Menpora Dito Ariotedjo dalam siaran persnya yang diterima InfoPublik, Rabu (25/12/2024).
Menpora Dito juga menjelaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam ajang bergengsi ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Menteri Olahraga Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama tersebut dimulai setelah kedua pihak menandatangani perjanjian pada April 2024, yang mencakup dukungan Abu Dhabi sebagai tuan rumah kejuaraan dunia pencak silat.
Indonesia mengirimkan sekitar 170 atlet untuk berlaga di kejuaraan ini, yang diikuti oleh 1.100 peserta dari 57 negara. Menpora Dito menekankan pentingnya pencak silat sebagai olahraga yang mendunia dan simbol persahabatan antarbangsa.
"Semangat dan nilai-nilai pencak silat berhasil disebarkan ke seluruh negara peserta, mempererat hubungan persahabatan antarbangsa. Ini juga menjadi bukti komitmen UEA untuk mendukung pencak silat agar dapat diakui IOC dan dipertandingkan di Olimpiade," ungkap Dito.
Keberhasilan Indonesia di ajang itu tidak hanya memperlihatkan keunggulan atlet pencak silat, tetapi juga memperkuat pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia yang semakin mendapatkan tempat di panggung dunia internasional.