- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 24 Desember 2024 | 23:00 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Warga berjalan menyusuri area Situ Cipondoh di Kota Tangerang, Banten. Situ Cipondoh seluas 126 hektar, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area makan, lahan parkir, jogging track dan area dengan atap yang terletak di tengah danau. Di tempat ini juga terdapat sarana bermain seperti perahu dayung, speedboat dan tempat bagi pelaku UMKM lokal untuk berjualan. (Infopublik/Agus Siswanto)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 24 Desember 2024 | 22:52 WIB - Redaktur: Untung S - 169
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) memproyeksikan timbulan sampah pada perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025) mencapai 55.300 ton. Proyeksi itu muncul mengingat pergerakan masyarakat yang diperkirakan mencapai 110,67 juta orang dalam dua minggu liburan akhir tahun, menurut Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan selama Nataru dapat meningkat seiring dengan penggunaan barang dan kemasan sekali pakai yang sulit dikelola. Hal itu tercermin dalam Surat Edaran No. SE.01 Tahun 2024 yang dirilis pada Selasa (24/12/2024).
“Potensi meningkatnya timbulan sampah tersebut terjadi apabila dalam berbagai aktivitasnya menggunakan barang dan kemasan yang sifatnya sekali pakai dan sulit dikelola sampahnya,” ujar Menteri Faisol dalam edaran tersebut.
Menteri Faisol menekankan pentingnya perubahan gaya hidup masyarakat dengan mulai mengutamakan penggunaan barang-barang yang dapat dipakai berulang kali, guna mengurangi dampak sampah pasca-perayaan.
Langkah-Langkah Pengelolaan Sampah oleh Pemerintah Daerah
Untuk mengatasi lonjakan sampah selama Nataru, KemenLH telah mengeluarkan sejumlah instruksi bagi pemerintah daerah, khususnya para gubernur, bupati, dan wali kota. Beberapa langkah yang diharapkan untuk dilaksanakan adalah:
Pengelolaan Sampah di Titik-titik Keramaian: Mengimbau, memfasilitasi, dan mengawasi penanganan sampah di lokasi-lokasi strategis seperti Terminal Bus, Stasiun Kereta Api, Pelabuhan Laut, Bandar Udara, serta tempat wisata.
Menghindari Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Mengajak pelaku usaha dan masyarakat untuk menggunakan dekorasi dan atribut yang minim sampah serta menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
Menyelenggarakan Acara dengan Konsep Minim Sampah: Panitia Nataru diharapkan untuk menyelenggarakan acara yang ramah lingkungan, dengan mengutamakan penggunaan barang-barang yang bisa digunakan kembali.
Fasilitas Penampungan Sampah Terpilah: Menyediakan tempat sampah terpilah di lokasi ibadah, rest area, dan tempat wisata serta mengangkut sampah sesuai jenisnya.
Penyuluhan dan Imbauan Lingkungan: Pemerintah daerah juga diminta untuk membuat ajakan agar masyarakat membawa peralatan makan dan minum yang dapat digunakan berulang kali, serta mendirikan stasiun penampungan sampah terpilah di tempat-tempat umum.
Rekam Data Sampah dan Pelaporan: Semua kegiatan pengelolaan sampah selama perayaan harus tercatat dalam Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan dilaporkan kepada Menteri Lingkungan Hidup.
Menteri Faisol berharap, surat edaran ini akan menjadi pedoman yang jelas bagi semua pihak dalam mengelola sampah selama perayaan Natal dan Tahun Baru. "Dengan semangat menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, kita semua bisa berperan dalam mengurangi dampak sampah pada Nataru 2024 dan Tahun Baru 2025," tambahnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, pengelolaan sampah yang lebih baik dapat terwujud, sehingga menjaga kelestarian lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat.