- Oleh MC KAB SIAK
- Kamis, 19 Desember 2024 | 20:47 WIB
: Ilustrasi Bendera Indonesia Berkibar di upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-74 di Kementerian PANRB, Jakarta pada Kamis (19/12/2024)/Foto : Humas Kementerian PANRB
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 19 Desember 2024 | 15:14 WIB - Redaktur: Untung S - 117
Jakarta, InfoPublik – Peringatan Hari Bela Negara ke-74 yang jatuh pada 19 Desember menjadi momen strategis untuk menggelorakan semangat bela negara di berbagai aspek kehidupan. Presiden RI Prabowo Subianto, melalui amanatnya, menekankan pentingnya kontribusi nyata dari setiap warga negara dalam menjaga kedaulatan bangsa, termasuk dalam aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan, dan keamanan.
Hal itu disampaikan oleh Staf Ahli Menteri PANRB Bidang Budaya Kerja, Abdul Hakim, yang membacakan amanat Presiden pada upacara peringatan Hari Bela Negara di Jakarta, Kamis (19/12/2024). Dalam amanat tersebut, Presiden mengingatkan bahwa pertahanan negara adalah tujuan nasional yang harus dijaga bersama.
“Republik Indonesia bertujuan melindungi seluruh tumpah darah, kekayaan, dan masa depan bangsa. Hal ini hanya bisa dijamin dengan pertahanan yang kuat,” ujar Abdul Hakim kepada InfoPublik.
Tahun ini, tema peringatan Hari Bela Negara adalah “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju.” Presiden menggarisbawahi lima nilai dasar bela negara yang menjadi fondasi utama dalam memperkuat kedaulatan bangsa yakni Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, Rela Berkorban dan Kemampuan Awal Bela Negara.
Kelima nilai ini diharapkan dapat membentuk mental dan fisik yang tangguh untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Presiden juga menyoroti tantangan yang dihadapi bangsa dalam konteks geopolitik dan keamanan global, termasuk ketegangan antarnegara, pergeseran aliansi, konflik regional, perang siber, dan perubahan iklim. “Diperlukan antisipasi, penyelarasan kebijakan, serta pembaruan strategi pertahanan negara untuk menghadapi tantangan ini,” jelas Abdul Hakim.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) menjadi strategi utama. Dengan keunggulan jumlah penduduk dan luas wilayah nusantara, Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat pertahanan nasional.
Kementerian Pertahanan telah menginisiasi program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) sebagai bagian dari revolusi mental dan pembangunan karakter bangsa. Program ini dilaksanakan melalui berbagai sektor, seperti pendidikan, masyarakat, dan dunia kerja, untuk memperkokoh ideologi Pancasila dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia.
PKBN juga mendukung visi Indonesia Emas 2045, yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan fondasi SDM yang kuat dan berdaya saing global.
Presiden menegaskan bahwa tugas bela negara bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, tetapi juga kewajiban seluruh elemen bangsa. Dengan semangat bela negara, setiap individu diharapkan dapat berkontribusi sesuai dengan peran dan profesinya masing-masing.
“Mari kita persembahkan dedikasi terbaik bagi bangsa sesuai peran dan profesi kita masing-masing,” pungkas Abdul Hakim.
Peringatan Hari Bela Negara ke-74 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat persatuan, cinta tanah air, dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kedaulatan bangsa demi Indonesia yang lebih maju.