- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 18 Desember 2024 | 16:27 WIB
: Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono bertemu dengan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 18 Desember 2024 | 22:35 WIB - Redaktur: Untung S - 89
Jakarta, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkuat kolaborasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam upaya mencegah radikalisme terorisme melalui penguatan ideologi Pancasila, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kami akan terus melakukan pencegahan dari hulu, Pancasila ini menjadi dasar untuk mereduksi paham-paham radikal terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono dalam keterangannya terkait pertemuan dengan Ketua Umum PBNU di Jakarta, pada Rabu (18/12/2024).
Eddy Hartono menyatakan, BNPT dan PBNU sepakat untuk terus memperkuat Pancasila sebagai landasan utama dalam mencegah paham-paham radikal yang mengarah pada terorisme, sesuai mandat Undng-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018.
Upaya pencegahan ini dinilai selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni Penguatan ideologi Pancasila menjadi dasar untuk mereduksi ancaman radikal terorisme, dengan mempromosikan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
"Dalam rangka melaksanakan implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia dengan memperkuat keselarasan hidup antara alam, agama, dan kerukunan umat beragama untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur, supaya pencegahan terorisme ini berjalan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah radikalisasi dan terorisme di lapangan.
Dengan sinergi yang semakin erat, dia berharap upaya pencegahan dapat semakin efektif, dengan menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara.
"Kerja sama antara BNPT dan PBNU ini sudah menjadi tradisi yang baik untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di lapangan," tutup Yahya Cholil Staquf.