- Oleh MC PROV RIAU
- Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB
: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar Puncak Perayaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Bahasa Banjar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Sabtu, 16 November 2024 | 08:54 WIB - Redaktur: Untung S - 163
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar Puncak Perayaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Bahasa Banjar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kegiatan itu bertujuan untuk melestarikan Bahasa Banjar dan menanamkan kebanggaan akan budaya daerah di kalangan generasi muda.
FTBI Banjar 2024 mencakup berbagai lomba seni dan sastra, seperti menulis cerita pendek, menulis puisi, bakisah (bercerita), bapandung (berbalas pantun), dan berpidato. Seluruh lomba ini ditujukan untuk siswa tingkat sekolah dasar dan menengah.
Kepala Pusat Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, mengungkapkan bahwa FTBI telah diakui dalam manajemen talenta nasional. Para juara FTBI akan mendapatkan pengakuan dan sertifikasi yang setara dengan pemenang olimpiade sains, seni budaya, dan kompetisi lainnya. "Harapannya, tunas-tunas bahasa ini merasa bangga dan percaya diri dalam menggunakan bahasa daerah mereka," ujar Imam dalam keterangan tertulisnya Sabtu (16/11/2024).
Staf Ahli Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Khatimah, menekankan pentingnya bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. "Melalui FTBI, kita tidak hanya mengenalkan bahasa dan sastra daerah, tetapi juga membentuk karakter cinta budaya dalam diri generasi muda," katanya.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Armiati Rasyid, juga menyoroti manfaat pendidikan berbasis bahasa ibu. Menurut penelitian UNESCO 2005, anak yang belajar dengan bahasa ibu menunjukkan prestasi lebih baik. "Bahasa ibu membantu perkembangan kognitif, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan memperkuat identitas budaya anak-anak," imbuhnya.
Selain perlombaan, Balai Bahasa memberikan penghargaan kepada guru utama dari berbagai daerah yang berkontribusi dalam revitalisasi Bahasa Banjar. Indikator penghargaan mencakup inovasi program, jumlah partisipan, dan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Langkah ini bertujuan memperkuat program revitalisasi bahasa daerah di Kalimantan Selatan.
FTBI Banjar 2024 diikuti oleh 130 peserta dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Acara ini melibatkan siswa, guru, pejabat dinas pendidikan, sastrawan, dan budayawan. Dewan juri yang terdiri dari sastrawan, akademisi, dan tokoh budaya memberikan penilaian objektif sesuai dengan standar perlombaan.
Para pemenang lomba tidak hanya mendapatkan penghargaan berupa uang pembinaan, tetapi juga kesempatan untuk mewakili Kalimantan Selatan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) yang akan digelar di Jakarta pada 2025.
FTBI Banjar 2024 menjadi langkah nyata dalam melestarikan bahasa daerah sekaligus membangun kebanggaan generasi muda terhadap identitas budaya mereka. Dengan dukungan kolektif dari berbagai pihak, Bahasa Banjar diharapkan tetap hidup dan berkembang, menjadi warisan budaya yang kuat untuk generasi mendatang. "Melalui FTBI, kita memastikan bahwa Bahasa Banjar terus dikenal dan dicintai oleh anak cucu kita," tutup Husnul Khatimah.