- Oleh MC KAB CILACAP
- Jumat, 15 November 2024 | 14:41 WIB
: Suku Dinas Pendidikan Kota Jakarta Pusat bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Jakarta menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital melalui program Sekolah Kebangsaan dari Tular Nalar pada Jumat (15/11/2024)/ foto: Fajri InfoPublik
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 15 November 2024 | 15:08 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 189
Jakarta, InfoPublik - Suku Dinas Pendidikan Kota Jakarta Pusat bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Jakarta menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital melalui program Sekolah Kebangsaan dari Tular Nalar. Upaya ini untuk menciptakan kesadaran generasi muda terkait disinformasi saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Sekolah Kebangsaan diselenggarakan di Gedung Sekolah Bunda Mulia, Jakarta Pusat pada Jumat (15/11/2024). Acara ini dihadiri oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Kepala Sekolah SMA Bunda Mulia, Koordinator Mafindo Wilayah Jakarta dan Partnership Tular Nalar.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Kota Jakarta Pusat, Ujang Harmawan dalam sambutanya memberikan apresiasi kepada Mafindo dan Tular Nalar yang telah memberikan wadah pelatihan literasi digital, khususnya untuk menciptakan Pilkada yang damai serta para siswa-siswi bisa menjadi pemilih yang cerdas.
“Kami dari Sudin Pendidikan Jakarta Pusat wilayah 1 hadir di sini untuk memberikan motivasi kepada para kepala sekolah dan pembina sekolah untuk mengajar siswa-siswinya supaya bisa mengikuti kegiatan Sekolah Kebangsaan. Kegiatan ini semata-mata sebagai upaya menciptakan pilkada damai yang akan berlangsung 27 November mendatang khususnya bagi para pemilih pemula ini,” ujar Ujang.
Ujang mengatakan bahwa dalam kemajuan teknologi saat ini, banyak ketidaksesuaian informasi yang tersebar melaluo media sosial, khususnya pada pelaksaan Pilkada yang dikhawatirkan terdapat ketidakpastian informasi. Maka dari itu, ia mengajak para peserta didik sebagai pemilih pemula untuk menyerap berbagai ilmu yang diberikan dalam kegiatan Sekolah kebangsaan guna mewujudkan kebenaran informasi yang bersih, dan mampu menciptakan harmonisasi dalam pelaksanaan pilkada 2024.
“Bagaimana kita bisa menyikapi perkembangan di media sosial banyak sekali informasi-informasi mungkin ada yang belum mengerti benar atau tidak ini menjadi bagian kita memberikan edukasi tentang masalah media sosial yang saat ini,” ujarnya.
Partnership Tular Nalar, Julita Hazeliana M turut menjelaskan bahwa program Sekolah Kebangsaan merupakan bagian dari Tular Nalar yang berfokus pada penguatan literasi digital generasi muda, supaya bisa menjadi pemiluh cerdas khususnya pada Pilkada 2024.
“Tular Nalar yang adalah program yang diinisiasi oleh Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia) dan diprakarsai oleh Google.org memiliki 2 kegiatan utama yaitu Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan. Sekolah Kebangsaan menyasar kepada remaja dan anak muda usia sekolah yang merupakan digital native (warga pribumi digital) agar memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menerima dan mengolah informasi yang datang melalui media digital,” ujar Julita.
Ia juga menyebut bahwa melalui kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini juga dapat menciptakan lebih banyak lagi agen literasi digital (main beneficiaries), sehingga dapat melakukan edukasi kepada lebih banyak lagi end beneficiaries yang ada di sekitarnya.
Koordinator Mafindo Wilayah Jakarta, Yuli berharap dengan diadakanya Sekolah Kebangsaan di Jakarta Pusat ini, mampu memberikan pemahaman materi yang kredibel dalam memilah informasi di media sosial. Selain itu, siswa-siswi juga diasah kemampuanya dalam mengidentifikasi berita bohong atau hoak supaya tidak membuat Pikada 2024 menjadi tidak sehat.
“Pelatihan Sekolah Kebangsaan adalah kelas pelatihan Tular Nalar yang dikhususkan untuk anakanak muda, khususnya calon pemilih pemula. Dalam Kelas Sekolah Kebangsaan ini, peserta diajak untuk memahami cara berpikir kritis sebagai pemilih pemula agar dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum khususnya pada Pilkada 2024, mampu memeriksa fakta dan menavigasi berbagai tantangan digital, serta berkomitmen untuk menjadi pemilih cerdas,” ujar Yuli atau yang biasa disapa Juli.
Sebagai informasi bahwa kegiatan ini dihadiri oleh siswa-siswi perwakilan SMA atau SMK di wilayah Jakarta Pusat sebagai pemilih pemula pada Pilkada 2024. Para siswa diberi pendalaman materi oleh 10 fasililitator tersertifikasi supaya dapat lebih intensif menerima pemahaman yang diberikan. Selain mendengarkan paparan materi, para peserta juga diberikan sebuah tugas untuk mengidentifikasi kebenaran informasi supaya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.