- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Rabu, 13 November 2024 | 16:30 WIB
: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, bersama jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), hadir dalam acara Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) 2024 se-Indonesia (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 11 November 2024 | 20:36 WIB - Redaktur: Untung S - 303
Jakarta, InfoPublik – Dalam rangka memperkuat kemitraan dan meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, bersama jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menghadiri Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) 2024 di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Acara tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Mendikdasmen ke sejumlah organisasi penyelenggara pendidikan di Indonesia. Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan tujuan kunjungan itu untuk membangun sinergi dan mendukung PGI sebagai mitra dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
"Kami ingin mendapatkan dukungan dari PGI sebagai organisasi yang selama ini banyak mengelola lembaga pendidikan, terutama di daerah 3T. Ini menjadi tantangan besar bagi kami untuk memberikan layanan pendidikan di daerah-daerah tersebut, dan kami ingin menawarkan berbagai kemungkinan untuk bermitra dengan PGI dalam mewujudkan pendidikan untuk semua," ujar Mendikdasmen Mu'ti dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (11/11/2024).
Mendikdasmen Mu'ti juga mengungkapkan bahwa PGI bukanlah organisasi asing baginya. Banyak tokoh PGI yang telah menjadi sahabatnya dalam membangun kerukunan beragama di Indonesia. Sebagai organisasi yang memiliki 2.556 satuan pendidikan swasta yang dikelola oleh gereja-gereja anggota PGI, dukungan mereka sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Salah satu fokus kami adalah Program Wajib Belajar 13 Tahun. Kami percaya bahwa di masa depan, anak-anak muda Indonesia perlu dilatih untuk menjadi pribadi yang kuat dalam religiusitas dan spiritualitas, agar mampu menghadapi tantangan global, terutama dalam hal dekadensi moral," lanjut Mendikdasmen Mu'ti.
Menanggapi masalah tersebut, Kemendikdasmen akan meluncurkan Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada bulan Desember 2024. Program ini bertujuan untuk membangun karakter bangsa dengan kebiasaan yang mendukung kesehatan fisik, mental, dan spiritual anak-anak Indonesia. Tujuh kebiasaan tersebut meliputi:
"Melalui program ini, kami berusaha membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membentuk karakter bangsa dan integrasi generasi muda dengan nilai-nilai kebangsaan yang positif," jelas Mendikdasmen.
Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom, menyampaikan apresiasi terhadap kedatangan Mendikdasmen Mu'ti dan mendukung penuh Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Ia juga menekankan pentingnya peran gereja dalam menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
"Gereja-gereja telah banyak menyelenggarakan pendidikan, dan ini adalah bagian dari tugas warga negara untuk mencerdaskan bangsa. Namun, kami juga menghadapi kenyataan bahwa beberapa sekolah Kristen terancam tutup akibat berbagai tantangan, dan kami berharap program ini dapat membantu mengatasi masalah tersebut," ungkap Pendeta Gomar.
Pemerintah terus berupaya untuk memperluas akses pendidikan di daerah 3T, dengan fokus pada penguatan infrastruktur dan pendampingan bagi lembaga pendidikan, termasuk yang dikelola oleh PGI. Melalui kemitraan yang lebih erat antara pemerintah dan organisasi-organisasi pendidikan seperti PGI, diharapkan tantangan pendidikan di daerah-daerah tertinggal dapat diatasi dan pendidikan berkualitas dapat dinikmati oleh seluruh anak bangsa.