- Oleh Wahyu Sudoyo
- Minggu, 22 Desember 2024 | 18:45 WIB
: Ida Gunadi Sadikin melintasi garis finis dalam acara “Ngobrolin HPV 5K Fun Run” di Senayan Park, Jakarta/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik — Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kesehatan, Ida Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, mitra swasta, dan masyarakat dalam mencapai target eliminasi kanker leher rahim pada 2030.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Ngobrolin HPV 5K Fun Run yang digelar di Senayan Park, Jakarta, pada Minggu (10/11/2024).
Ida menyatakan, eliminasi kanker leher rahim tidak bisa dilakukan sendiri oleh satu pihak, tetapi membutuhkan peran aktif dari semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi masyarakat.
"Kita harus bergerak bersama. Eliminasi kanker leher rahim membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat," ujar Ida dalam acara yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pencegahan kanker leher rahim, dikutip InfoPublik Senin (11/11/2024)
Kanker leher rahim, yang menduduki peringkat keempat dalam jumlah kasus dan angka kematian akibat kanker secara global, menjadi salah satu tantangan besar dalam dunia kesehatan. Di Indonesia, kanker ini mempengaruhi puluhan ribu perempuan setiap tahun, dengan lebih dari setengah kasus berujung pada kematian. Mengingat dampaknya yang begitu besar, Ida menegaskan pentingnya upaya pencegahan yang terintegrasi.
Pemerintah Indonesia telah merespons masalah ini dengan menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023-2030. RAN ini memuat langkah-langkah strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan, mengembangkan program pendidikan dan pelatihan, serta memperkuat kebijakan yang memudahkan akses layanan pencegahan dan penanganan kanker leher rahim.
Salah satu pilar utama dalam RAN adalah program imunisasi HPV, yang menjadi langkah konkret pemerintah untuk melindungi generasi mendatang dari risiko kanker leher rahim. Imunisasi ini ditargetkan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar. Dengan adanya imunisasi HPV, diharapkan lebih banyak anak perempuan terlindungi dari risiko kanker leher rahim di masa depan.
“Imunisasi HPV menjadi salah satu langkah konkret kita dalam melindungi generasi mendatang. Harapan saya, semua orang tua menyadari pentingnya imunisasi ini dan mendukung anak-anak kita untuk mendapatkannya,” ujar Ida.
Pada 2022, cakupan imunisasi HPV mencapai 95 persen di 112 kabupaten/kota, dan pada 2023, program imunisasi ini telah diperluas secara nasional untuk menjangkau seluruh anak perempuan di Indonesia.
Ida berharap dengan adanya kolaborasi antara berbagai pihak serta program imunisasi HPV yang semakin diperluas, Indonesia dapat mencapai target eliminasi kanker leher rahim pada 2030. Dengan semakin banyaknya anak perempuan yang terlindungi melalui imunisasi, langkah ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker leher rahim di masa depan.