- Oleh Wahyu Sudoyo
- Minggu, 22 Desember 2024 | 18:45 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid (cuplikan layar TV Parlemen)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 6 November 2024 | 05:52 WIB - Redaktur: Untung S - 543
Jakarta, InfoPublik – Dalam proses transformasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Menteri Komdigi Meutya Hafid memaparkan sembilan program prioritas yang akan segera dijalankan.
Program prioritas pertama adalah penataan kelembagaan yang meliputi restrukturisasi organisasi, penyusunan proses bisnis, dan pengaturan program kerja pasca transformasi menjadi Komdigi.
“Perubahan nomenklatur Kementerian menjadi Komunikasi dan Digital membuka peluang perbaikan internal dan tata kelola struktur organisasi,” ujar Menkomdigi dalam rapat kerja perdana dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Terkait perubahan itu, pemerintah akan mengajukan revisi struktur anggaran Kementerian Komdigi sesuai dengan organisasi baru. “Ketika Perpres terkait nomenklatur Komdigi disahkan, kami akan menghadap kembali dengan struktur organisasi baru untuk persetujuan anggaran di Komisi I DPR RI,” tambahnya.
Program kedua adalah penyelesaian regulasi teknis Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Perlindungan Data Pribadi, sebagai turunan dari Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), serta penyusunan Peraturan Presiden mengenai kelembagaan PDP dengan instansi terkait.
Komdigi menargetkan penyediaan layanan 4G untuk wilayah-wilayah non-3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), mencakup 65 desa. “Saat ini cakupan konektivitas sudah 97 persen, namun kualitas koneksi perlu ditingkatkan agar lebih cepat dan merata,” kata Meutya.
Komdigi akan meningkatkan kualitas pengujian perangkat komunikasi melalui Digital Test House, dengan tujuan agar perangkat Indonesia diakui secara internasional. Langkah ini mencakup perjanjian kerja sama dengan laboratorium asing bereputasi global.
Komdigi juga berfokus pada pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Jawa Barat, yang rencananya akan diserahterimakan pada akhir Desember 2024. Selain itu, Komdigi berencana membangun PDN tambahan di lokasi lain yang belum diungkapkan kepada publik.
Komdigi terus berupaya menanggulangi konten negatif, termasuk judi online, melalui pemblokiran dan pembentukan tim kerja bersama penyelenggara sistem elektronik (PSE) dan media. Selain itu, diadakan program literasi edukasi terkait bahaya konten negatif. “Pemblokiran saja tidak cukup, perlu audit sistem dan SDM untuk memastikan efektivitas penanggulangan konten negatif,” jelas Menkomdigi.
Menyongsong target 100 ribu talenta digital di tahun ini, Komdigi bekerja sama dengan perusahaan dan kampus internasional. “Insya Allah, kami dapat mencapai target 100 ribu talenta digital. Saat ini, hanya tersisa 4.600 peserta lagi untuk menyelesaikan literasi digital,” tambahnya.
Program berikutnya adalah menargetkan penyelesaian BTS 4G di 542 lokasi di Papua. Komdigi juga berkonsultasi dengan TNI untuk menentukan wilayah yang dapat dijangkau, mengingat tantangan geografis.
Sebagai bentuk dukungan pada program prioritas pemerintah, Komdigi turut mengampanyekan program makan bergizi gratis untuk masyarakat melalui sosialisasi masif. “Program ini penting untuk melibatkan masyarakat dan meningkatkan pengetahuan mereka agar mendukung program pemerintah, khususnya dalam penyediaan makanan bergizi gratis,” tutup Menkomdigi.
Rapat itu juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi pratama Komdigi, yang menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan transformasi digital di Indonesia.