- Oleh Wandi
- Kamis, 21 November 2024 | 21:05 WIB
: bentuk apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dalam menerapkan program berbasis lingkungan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan kepada 720 sekolah.
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Jumat, 4 Oktober 2024 | 18:09 WIB - Redaktur: Untung S - 216
Jakarta, InfoPublik – Sebagai bentuk apresiasi atas penerapan program berbasis lingkungan di sekolah-sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan kepada 720 sekolah. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri LHK di kantor Kementerian LHK, Jakarta.
Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemendikbudristek, Nur Syarifah, menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan upaya untuk mewujudkan komitmen bersama antara Kemendikbudristek, KLHK, Kemenag, dan Kemendagri dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah.
"Ini adalah wujud dari semangat gotong royong yang menjadi dasar bagi kita semua untuk membangun generasi masa depan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penghargaan Adiwiyata yang diberikan hari ini tidak hanya sebagai pengakuan atas keberhasilan sekolah-sekolah dalam mengelola lingkungan hidup, tetapi juga sebagai simbol upaya kolektif kita dalam menciptakan generasi yang peduli akan keberlanjutan bumi," ujar Nur Syarifah dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik pada Jumat (4/10/2024).
Syarifah menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka yang saat ini berlaku secara nasional membuka ruang fleksibel bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran tentang lingkungan hidup.
"Kurikulum Merdeka tidak hanya memberikan kebebasan bagi sekolah dalam mengembangkan materi pembelajaran, tetapi juga melibatkan para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran tersebut," jelasnya.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, menekankan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan generasi penerus yang peduli terhadap lingkungan hidup. "Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mengubah perilaku, membentuk karakter, dan menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli lingkungan hidup," ujar Alue.
Ia juga menekankan bahwa pendidikan lingkungan adalah proses berkelanjutan sepanjang hayat. "Semakin dini kita menanamkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup, semakin besar peluang kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lingkungan yang lestari," lanjut Alue.
Pelaksanaan program Adiwiyata diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 05/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang menerapkan pola hidup peduli lingkungan dan menciptakan lingkungan yang baik sebagai tempat pembelajaran. Tujuan Sekolah Adiwiyata adalah menyadarkan seluruh warga sekolah akan pentingnya lingkungan sehingga mereka dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
Pada tahun ini, sebanyak 720 sekolah menerima penghargaan, terdiri dari 208 penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan 512 penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional. Sekolah Adiwiyata Nasional merupakan tahap awal dalam program Adiwiyata, sementara Sekolah Adiwiyata Mandiri merupakan tahap lanjutan bagi sekolah yang telah meraih predikat Adiwiyata Nasional.