Menjadi Inspektur Upacara di Wilayah 3T, Menko PMK Bangga Atas Kemajuan Kota Tual

: Menko PMK Muhadjir Effendy saat menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia di Kota Tual, Provinsi Maluku/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Minggu, 18 Agustus 2024 | 12:53 WIB - Redaktur: Untung S - 209


Jakarta, InfoPublik -  peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) 2024 harus menjadi momentum untuk memacu semangat dalam menghadapi transisi tahap baru pembangunan Indonesia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih makmur sesuai tema Nusantara Baru, Indonesia Maju.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia di Kota Tual, Provinsi Maluku, pada Sabtu (17/8/2024).

Tahun ini kata Menko Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Minggu (19/8/2024) adalah tahun bersejarah karena menjadi momentum awal perpindahan ibukota Negara dari Jakarta ke Nusantara.

"Perpindahan ini adalah langkah strategis untuk mengimbangi pemerataan pembangunan wilayah dan kita harus membawa episentrum pembangunan ke titik yang lebih sentral sehingga kesejahteraan bisa merata,” kata Menko Muhadjir.

Ia memuji penyelenggaraan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan di Tual, menunjukkan rasa keindonesiaan tidak kalah dengan di Jakarta.

Kedatangan Menko Muhadjir juga terasa sangat spesial karena merupakan kunjungan pertamanya di kota tersebut. Ia mengaku merasa bangga karena Kota Tual ternyata merupakan wilayah yang maju meskipun berada di daerah terluar Indonesia.

“Saya bangga karena Kota Tual yang tergolong daerah 3T, yaitu terpencil dan terluar, kalau tertinggalnya sudah tidak, dan ini adalah bukti nyata dari program pemerintah dengan visi membangun Indonesia dari daerah pinggiran,” kata Menko Muhadjir.

Ia menyampaikan, kemajuan Kota Tual tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah yang dapat mengoptimalkan program jaring pengaman sosial terhadap masyarakatnya. Hal itu tercermin dari kemampuan seluruh pemangku kepentingan dalam menekan angka kemiskinan ekstrem.

Beberapa angka indikator pembangunannya positif, misalnya angka kemiskinan ekstrem 0,66 persen, berada di bawah rata-rata nasional. Angka kemiskinan juga di bawah rata-rata nasional.

Angka pertumbuhan ekonomi turut disampaikan menjadi capaian positif lainnya karena Provinsi Maluku merupakan wilayah yang mampu menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Keberhasilan itu tidak terlepas dari upaya menyelaraskan program pengembangan SDM dengan potensi lokal yang dimiliki.

Menko Muhadjir mengatakan angka pertumbuhan ekonomi cukup bagus karena Maluku masuk salah satu yang tertinggi. Inflasi bisa dikendalikan dengan baik, pendidikan juga berjalan dengan sangat baik dan sudah betul-betul memenuhi tiga.

"Yaitu kualitas, kuantitas, dan kesesuaian atau relevansi, karena di sini yang dikembangkan program SMK dan politeknik yang berkaitan dengan karakter yaitu Kota Maritim," kata Menko Muhadjir.

Ia pun turut meluncurkan empat program inovasi pemerintah Kota Tual berupa Program Desa Wisata di Desa Ngadi, Program Tuntas Kemiskinan Ekstrem, Program Kelurahan Terdepan, dan Program 10 Posyandu Unggul.

Peluncuran program inovasi ini dilakukan sebagai upaya mendukung agenda pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:08 WIB
Kabupaten Mimika Lakukan Percepatan Eliminasi Malaria
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:05 WIB
Kolaborasi Kemenkes-BRIN Gelar Simulasi Kegawatdaruratan Medis
  • Oleh Putri
  • Jumat, 20 September 2024 | 06:00 WIB
Cegah Bunuh Diri, Kemenkes Ajak Remaja Bicara soal Kesehatan Mental
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:47 WIB
Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis demi Keselamatan Pasien
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:46 WIB
Kemenkes Imbau Masyarakat Bijak Konsumsi Antibiotik