APBN 2025 Tekankan pada Transformasi SDM dan Kesehatan Menuju Indonesia Maju

: Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun aNGGARAN 2025 beserta Nota Keuangannya dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024—2025 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/app/tom.


Oleh Putri, Jumat, 16 Agustus 2024 | 15:44 WIB - Redaktur: Untung S - 314


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia terus berupaya mempercepat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, produktif, dan inovatif melalui berbagai reformasi di sektor pendidikan, transformasi sistem kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial. Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Pidato Penyampaian RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI 2024 di Gedung Nusantara MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Presiden Jokowi menekankan bahwa upaya perbaikan sektor kesehatan telah menunjukkan hasil yang signifikan. "Angka kematian bayi telah turun dari 27 per 1.000 kelahiran menjadi 17 per 1.000 kelahiran pada 2023," ujar Jokowi.

Tidak hanya itu, prevalensi stunting juga mengalami penurunan drastis, dari 37 persen menjadi 21,5 persen pada 2023. Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah untuk fokus pada upaya pencegahan di tingkat balita yang berat badannya tidak naik, serta anak-anak yang mengalami gizi kurang atau wasting.

Intervensi pencegahan ini, lanjut Jokowi, harus dimulai dari tingkat keluarga dan kelurahan. "Lurah harus memastikan pemantauan perkembangan ibu hamil dan ibu dengan bayi yang ada di wilayahnya dilakukan secara berkala," tegasnya.

Selain itu, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Jumlah peserta JKN naik dari 133 juta menjadi 273 juta di tahun 2024, dengan separuh di antaranya merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.

Di sektor pendidikan, bantuan terus dialokasikan untuk masyarakat miskin dan rentan. Program Indonesia Pintar (PIP) menyediakan pendidikan bagi sekitar 20 juta siswa per tahun. Selain itu, program KIP Kuliah dan Bidikmisi mendukung pendidikan bagi 1,5 juta mahasiswa. Beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) juga membantu sekitar 45 ribu mahasiswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Ke depan, Presiden Jokowi menegaskan bahwa peran APBN harus dimanfaatkan untuk memperkokoh lompatan kemajuan Indonesia. "Dengan memanfaatkan bonus demografi dan melanjutkan transformasi ekonomi, kita dapat keluar dari middle-income trap," ujar Jokowi.

Pidato ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pembangunan SDM dan sistem kesehatan sebagai pondasi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 22:28 WIB
Menko PMK Pratikno Pastikan Ibadah Natal 2024 Aman dan Nyaman
  • Oleh MC KAB BENGKALIS
  • Rabu, 25 Desember 2024 | 21:31 WIB
Percepat Penurunan Stunting, Bupati Bengkalis Minta TPPS Tingkatkan Kolaborasi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 14:26 WIB
Kemkomdigi Pastikan Kesiapan Infrastruktur Komunikasi selama Libur Nataru 2024/2025