BRIN Gandeng UNU Yogyakarta Kembangkan Riset Produk Halal

Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP)  sepakat  bekerja sama dengan Fakultas Industri Halal (FIH) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta untuk mengembangkan produk halal di Indonesia. Kolaborasi tersebut dijalin karena tingginya konsumsi produk halal di Indonesia yang memiliki jumlah umat muslim terbesar di dunia.

Dikutip dari berita Humas BRIN pada Kamis (4/4/2024), Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, Nur Alim Bahmid, menyampaikan bahwa saat ini, pihaknya tengah mengerjakan topik riset, diantaranya ekplorasi bahan susbtitusi halal serta deteksi dan autentikasi produk nonhalal. Pihak

”Pengembangan riset ke depannya juga diharapkan terfokus pada pengembangan teknologi masa simpan untuk produk daging,” ujar Alim dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Fakultas Industri Halal (FIH) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta yang diselenggarakan pada Selasa (2/4/2024) lalu.

Kerja sama yang dijalin nantinya akan memberikan kepastian bahwa produk sebelum dipasarkan harus benar-benar halal, hal itu yang menjadi tantangan karena pengembangan produk pangan, baik dari aspek bahan baku dan proses produksi yang dilakukan harus memenuhi kaidah halal, dan pihaknya tengah menciptakan alat pendetksi produk halal untuk menjawab tantangan tersebut.

”Sebagai langkah awal, kerja sama dengan FIH UNU itu diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut. Sehingga outcome riset ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam menjamin kehalalan produk pangan,” ujarnya .

Alim menyebut bahwa kerja sama ini adalah upaya para periset BRIN untuk terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya dalam pengembangan produk halal bagi masyarakat.

“Riset pengembangan produk halal ini adalah upaya komitmen dari PRTPP untuk menjadi pusat riset pengembangan produk halal, berdasarkan arahan Wakil Presiden Indonesia saat peresmian fasilitas riset halal BRIN di Kawasan Sains Umar Anggara Jenie, Gunungkidul pada 2022 lalu,” tegas salah satu Periset Terbaik di Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN ini.

Kedua pihak sepakat melakukan kerja sama riset berbasis in-kind, artinya menyesuaikan kondisi masing-masing. Hasil riset nantinya dapat menghasilkan publikasi internasional sebagai output dari kerja sama ini, dan memiliki potensi outcome dalam pemanfaatan teknologi untuk masyarakat. Kerja sama tersebut akan dilakukan selama 2024 hingga 2027.

Kepala PRTPP BRIN Satriyo Krido Wahono, turut mengutarakan bahwa kerja sama ini dapat dilakukan mulai dari eksplorasi bahan alam rempah untuk mempertahankan kualitas produk daging halal, eksplorasi bahan substitusi halal, dan pengembangan deteksi susbstansi nonhalal pada produk pangan, serta pemanfaatan kekayaan maritim Indonesia sebagai sumber bahan baku yang sudah dijamin kehalalannya secara ilmu fikih. “Kolaborasi ini diharapkan dapat menguatkan jejaring riset teknologi dan proses pangan pada umumnya. Dan khususnya terkait pengembangan teknologi halal di Indonesia,” ujar Satriyo.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FIH UNU Fahrizal Yusuf Affandi, berharap semoga kerja sama antar keduanya akan menghasilkan riset yang produktif dan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Serta, bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas. Ditunjang dengan fasilitas riset yang baru diresmikan ataupun yang akan dibangun baik di UNU ataupun di BRIN, Sehingga mampu meningkatkan pengembangan riset produk halal.