Pengukuhan Profesor Riset, Tingkatkan Kualitas dan Kontribusi Riset

: Wakil Kepala BRIN, , Amarulla Octavian saat memberikan sambutan dalam acara Sidang Terbuka Pengukuhan Profesor Riset BRIN di Ruang Auditorium Lantai 3, Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024)/foto: BRIN


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 25 April 2024 | 16:22 WIB - Redaktur: Untung S - 138


Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui pengukuhan terhadap tiga kandidat Profesor Riset, menekankan pentingnya untuk meningkatkatkan kualitas dan kontribusi pada ilmu pengetahuan sesuai dengan kepakaran terkait.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, saat memberikan sambutan dalam acara Sidang Terbuka Pengukuhan Profesor Riset BRIN kepada tiga kandidat yaitu Isnaeni dari kepakaran optik, Erma Yulihastin dari kepakaran cuaca dan iklim ekstrem dan Muhammad Reza Cordova dari kepakaran pencemaran laut. Acara tersebut berlangsung di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Lantai 3, Jalan M.H. Thamrin Nomor 8, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).

“Saya memberikan penekananan, yang pertama seorang profesor riset harus mampu melakukan riset yang berkualitas dan berkontribusi pada pengetahuan di bidang kepakaran terkait," ujar Amarulla.

Ia kembali menekankan, para guru besar riset yang baru dikukuhkan supaya dapat memberikan bimbinganya terkait riset kepada berbagai kalangan ,misalnya untuk peneliti BRIN, para dosen ataupun mahasiswa.

Selain itu, Ia juga berharap supaya para professor riset dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kepakaran masing-masing untuk kemajuan riset dan inovasi yang lebih baik, serta dapat meningkatkan kualitas manajemen di organisasi.

“Profesor riset, mampu membimbing periset lain, baik di BRIN maupun di universitas ataupun para mahasiswa. Kemudian mampu memberikan ide, masukan dan strategi, dalam mengembangkan kebijakan riset dan inovasi, baik di bidang kepakaran yang bersangkutan ataupun peran managerial," ujarnya.

Amarulla juga berpesan kepada para peneliti supaya lebih memacu diri dalam berprestasi secara ilmiah dengan menghasilkan berbagai inovasi.

“Sangat penting bagi profesor riset untuk menjaga marwah, kehormatan, reputasi dan integritas seorang profesor riset, karena itu melekat pula etika periset dalam setiap langkah profesor riset,” kata Amarulla.

Sebagai informasi bahwa dalam acara orasi ilmiah tersebut, ketiga profesor riset baru, memaparkan hasil kontribusinya yang signifikan dalam dunia riset sehingga dikukuhkan menjadi guru besar riset. 

Profesor riset kepakaran optik, Isnaeni, menjelaskan terkait penggunaan Quantum Dots Karbon untuk mengatasi masalah efisiensi energi listrik dan pencemaran lingkungan.

Profesor riset kepakaran cuaca dan iklim ekstrem, Erma Yulihastin, menciptakan metode NAKULA, yang dapat mengintegrasikan model prediksi cuaca dan oseanografi untuk meningkatkan akurasi prediksi hujan, khususnya untuk wilayah Indonesia.

Profesor riset kepakaran pencemaran laut, Muhammad Reza Cordova, menghasilkan data dan informasi penting terkait pengurangan kebocoran sampah plastik laut, yang menjadi landasan kebijakan penanganan sampah laut di Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 22:03 WIB
BRIN Paparkan Model Tiga Dimensi Wujudkan Kota Pintar
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 21:57 WIB
BRIN Kenalkan Metode Nested-PCR untuk Deteksi Penyakit Hewan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 15:58 WIB
BRIN Paparkan Perkembangan Teknologi Roket yang semakin Pesat
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 14:13 WIB
Peneliti BRIN Sarankan Aturan Batasan Keterlibatan Petahana dalam Pemilu
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 13:57 WIB
BRIN Ungkapkan Jejak Interaksi Primata Manusia dan Nonmanusia Masa Prasejarah
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 22:09 WIB
BRIN Siap Dukung Transformasi Digital bagi UMKM di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 22:10 WIB
BRIN Paparkan Lima Besar Penyakit akibat Polusi Udara di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 06:54 WIB
BRIN Berhasil Raih Dua Penghargaan Jakarta II Treasury Award 2023