Badan Geologi: Gempa Kepulauan Sangihe Terjadi di Wilayah KRB Gempa Bumi Menengah hingga Tinggi

: Ilustrasi lokasi gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Foto: esdm.go.id


Oleh Eko Budiono, Jumat, 12 Juli 2024 | 10:37 WIB - Redaktur: Untung S - 310


Jakarta, InfoPublik - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan  gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (11/7/2024), dengan magnitudo (M7,0) pada kedalaman 630 km, diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman di selatan Filipina dengan mekanisme sesar naik sudut landai.

Berdasarkan data Badan Geologi, wilayah yang terdampak gempa bumi berada itu berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.

"Pagi ini, gempa bumi mengguncang Kota Tahuna (ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara), dengan magnitudo (M 7,0) pada kedalaman 632 km. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 123,28 BT dan 6,14 LU, berjarak sekitar 370 km barat laut," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, seperti dilansir laman Kementerian ESDM,  Kamis (11/7/2024).

Wafid mengatakan, lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe. 

Daerah itu pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai dan pada bagian tengahnya merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal.

"Menurut data Badan Geologi  daerah tersebut tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D) pada morfologi pantai, serta tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan. Batuannya tersusun oleh endapan Kuarter yang terdiri - dari endapan pantai dan batuan rombakan gunungapi muda yang sebagian telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi," kata Wafid.

Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

 "Oleh karena daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural serta bangunan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud harus dibangun dengan menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan," kata Wafid.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 19 September 2024 | 09:42 WIB
Badan Geologi ESDM Kirim Tim ke Lokasi Terdampak Gempa Bandung
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 7 September 2024 | 12:21 WIB
Peringatan 15 Tahun Gempa Kota Padang: Membangun Kesiapsiagaan Bersama
  • Oleh MC KAB KOTAWARINGIN BARAT
  • Sabtu, 17 Februari 2024 | 12:50 WIB
BPBD Kobar Imbau Masyarakat Tetap Waspada Terkait Potensi Gempa Kalimantan
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Minggu, 28 Januari 2024 | 06:16 WIB
Gempa 4,4 SR Getarkan Kawasan Gunung Marapi
  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 2 Januari 2024 | 19:05 WIB
Dubes RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa di Jepang
  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 2 Januari 2024 | 07:23 WIB
Cek Dampak Gempa Jepang, Kemlu Koordinasi dengan KBRI Tokyo
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 14 Desember 2023 | 19:49 WIB
BPBD Padang Catat 173 Gempa di Tahun 2023
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Jumat, 24 November 2023 | 06:01 WIB
Sosialisasi PRB Gempa Jadi "Menu" Rutin di RSUD Lubuk Basung