Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan

: Foto: Dok. ID FOOD


Oleh Isma, Kamis, 28 Maret 2024 | 17:44 WIB - Redaktur: Untung S - 150


Jakarta, InfoPublik – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret 2024.

Upaya penyaluran akan terus ditingkatkan secara bertahap guna memenuhi target penyaluran kepada 1.446.089 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di 7 provinsi di seluruh Indonesia.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan saat melakukan peninjauan dan monitoring Penyaluran Bantuan Penanganan Stunting 2024, Kamis, (28/3/2024) di Kota Medan, Sumatera Utara mengatakan, kegiatan penyaluran tahap pertama 2024 ini akan dilakukan sebanyak 3 kali dengan jangka waktu selama 3 bulan.

“Jadi pada tahap pertama 2024 ini KRS akan menerima bantuan berupa 1 kg daging ayam dan 10 butir telur ayam sebanyak tiga kali. Pola ini sama dengan penyaluran yang telah dilaksanakan pada tahun 2023 lalu,” ujarnya.

Frans mengatakan, saat ini untuk penyaluran di wilayah provinsi Sumatera Utara juga sudah berjalan. “Sumatera Utara sudah berjalan, hari ini kami meninjau proses penyalurannya di wilayah kecamatan Medan Polonia. Untuk wilayah ini bantuan disalurkan kepada 181 KRS,” ujarnya saat di lokasi penyaluran, Kecamatan Medan Polonia.

Frans menuturkan, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terdapat 136.738 KRS penerima bantuan pangan stunting di wilayah Sumatera Utara atau sekitar 9,4 persen dari total 1.446.089 KRS yang tersebar di 7 provinsi. Untuk Kota Medan sendiri tercatat terdapat sebanyak 12 ribu KRS.

“Sumatera Utara berada di urutan ke 4 jumlah KRS terbanyak dari 7 provinsi pelaksana program setelah Jawa Barat 403.285 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, dan Jawa Tengah 345.514 KRS. Selanjutnya ada Banten dengan 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS dan Sulawesi Barat 20.633 KRS,” paparnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengaku menyambut baik dengan dipercaya kembalinya ID FOOD untuk menjalankan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan penanganan stunting ini. Pasalnya, program ini dapat mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting di tingkat daerah maupun nasional.

“Kita berharap akan membawa manfaat besar bagi semua pihak khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara yang sedang aktif menargetkan penurunan stunting," ujar Frans.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Sumatera Utara berhasil turun menjadi 18,9 persen, atau berkurang sekitar 2,2 persen, dari tahun sebelumnya 2022 sebesar 21,1 persen. Di 2024 Pemprov Sumatera Utara menetapkan target angka penurunan stunting menjadi 14 persen.

“Program ini akan terus kita dukung dan laksanakan dengan sebaik mungkin. Pada 2023 kita juga laksanakan program bantuan pangan penanganan stunting ini salah satunya di Provinsi Sumatera Utara dan perlu disyukuri dan diapresiasi angka stunting di Sumatera Utara kembali turun di 2023 sebesar 2,2 persen,” ungkap Frans.

Frans melanjutkan, seperti di provinsi lainnya, dalam pelaksanaan penyaluran bantuan di Sumatera Utara ID FOOD juga didukung oleh anak perusahaan member of ID FOOD dan mitra BUMN. “Untuk Sumatera Utara pengadaan produk atau komoditas daging ayam dan telur ayam dilaksanakan oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sedangkan transporter oleh PT Pos Indonesia. Kita juga melibatkan PT Berdikari, PT Rajawali Nusindo, serta penyedia jasa logistik PT BGR Logistik Indonesia (BLI),” ungkapnya.

Lebih lanjut Frans menambahkan, program bantuan pangan penanganan stunting ini digelar dalam rangka membantu menyukseskan program pemerintah menurunkan prevalensi stunting sebagaimana tercantum dalam Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada di bawah standar kesehatan.

“Data KRS diperoleh dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) by name dan by address, sehingga penyaluran dapat tepat sasaran. Setiap keluarga rentan stunting akan menerima satu paket berisi 10 butir telur dan 0,9 – 1 kg daging ayam beku (frozen) sebanyak tiga kali,” terangnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Frans meyakini, program bantuan pangan ini juga dapat mendukung keberlanjutan para peternak kecil mandiri. “Melalui program ini, ID FOOD akan menyerap telur dan daging ayam yang diproduksi para peternak mandiri kecil dengan harga yang baik dan stabil sesuai HET. Hal tersebut guna menjaga kepastian dan stabilitas harga di tingkat peternak, sehingga dapat mendorong peternak terus semangat berproduksi,” jelasnya.

Pelibatan peternak lokal ini sesuai dengan tujuan BUMN Holding Pangan ID FOOD yaitu mewujudkan inklusifitas peternak mandiri kecil. Saat ini, terdapat lebih dari 100 mitra peternak yang digandeng sebagai supplier daging dan telur ayam.

“Sejak awal, program ini hanya melibatkan peternak mandiri kecil, karena program ini juga bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha peternakan lokal. ID FOOD berkolaborasi dengan mitra peternak lokal dalam rangka menghadirkan bantuan telur dan daging ayam berkualitas sesuai standar nilai gizi dan keamanan pangannya,” paparnya.