- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 25 Desember 2024 | 20:07 WIB
: Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Dina Budi Arie dan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary (tengah) dalam Forum Digitalk bertajuk “Izin Usaha Lancar, UMKM Wastra Berdaya Saing” di Sumba Timur (Dok Dit IKPM Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 8 Maret 2024 | 22:32 WIB - Redaktur: Untung S - 344
Jakarta, InfoPublik – Perempuan dinilai memegang peranan penting dalam perputaran ekonomi dan pemberdayaan masyarakat Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Wastra.
“Seperti di Sumba Timur, budaya dan usaha tenun ikat banyak dijaga dan dikembangkan oleh perempuan. Apabila pendapatan UMKM perempuan dapat terus dimaksimalkan, Indonesia dapat membuka potensi pendapatan mencapai US$428 juta (sekitar Rp6,6 triliun) setiap tahunnya,” ujar Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Dina Budi Arie, dalam keterangannya terkait acara Forum Digitalk bertajuk “Izin Usaha Lancar, UMKM Wastra Berdaya Saing” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Dekranas dan Dekranasda Sumba Timur, di Sumba Timur, NTT, seperti dikutip pada Jumat (8/3/2024).
Sementara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, mengatakan, pemerintah terus berupaya mendorong UMKM naik kelas.
Dalam hal itu, Kementerian Kominfo bersama Dekranas, Dekranasda, dan Pemerintah Daerah telah melakukan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan forum sosialisasi sertifikasi halal di berbagai kota.
“Dengan memanfaatkan Online Single Submission (OSS), pelaku UMKM dapat membuat NIB hingga mengurus Sertifikasi Halal dengan mudah dan cepat. Lewat Forum Digitalk hari ini, semoga mampu mendorong keberhasilan Transformasi Digital UMKM,” jelas Septriana.
Ketua Dekranasda Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Simanjuntak, menambahkan, saat ini terdapat 1.222 UMKM wastra tenun ikat dan songket, dari total 3.247 UMKM di Kabupaten Sumba Timur.
Ribuan UMKM Wastra di Sumba Timur itu dinilai turut berkontribusi sebagai roda penggerak ekonomi masyarakat.
“Banyak desainer ternama yang memasukkan kain tenun Sumba ke dalam koleksi mereka, sehingga semakin mempopulerkan kain tenun ini di dunia fesyen,” ungkapnya.
Dengan potensi tersebut, Pemerintak Kabupaten Sumba Timur terus berupaya melakukan pelestarian dan perlindungan untuk menjaga keberlangsungan budaya tenun Sumba.
Di antaranya dengan merilis Keputusan Bupati Sumba Timur Nomor 505/DISPARBUD.430/505/X/2018 Tentang Penetapan Jenis-Jenis Motif Kain Tenun Ikat di Kabupaten Sumba Timur.
“Untuk melindungi tenun Sumba dan mencegah plagiarisme, 50 motif sudah diajukan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual,” tandas Merliyati.