- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 26 Desember 2024 | 21:34 WIB
: Penyerahan simbolis bantuan PC Multimedia dan Aplikasi i-CHAT dari perwakilan Community Development Center Telkom (kiri) kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pringsewu, Lampung, beberapa waktu yang lalu. (Dok Telkom)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 6 Desember 2023 | 05:46 WIB - Redaktur: Untung S - 211
Jakarta, InfoPublik – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom memberikan bantuan PC multimedia yang dilengkapi dengan perangkat lunak dan perangkat keras komunikasi alternatif, seperti pesan teks atau bahkan sintesis suara untuk 50 titik lokasi Sekolah Luar Biasa (SLB) tipe B di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Kalimantan Barat.
“Akses pendidikan yang berkualitas adalah hak setiap individu. Maka dari itu, Telkom terus mendukung pemerataan pendidikan khususnya di bidang fasilitas sarana dan prasarana,” ujar SGM Community Development Center Telkom, Hery Susanto, dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa (5/12/2023).
Hery mengatakan, penyerahan bantuan fasilitas penunjang proses pembelajaran anak-anak penyandang disabilitas merupakan bentuk komitmen Telkom dalam mendukung pemerataan Pendidikan.
Selain PC multimedia, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga memberikan bantuan instalasi aplikasi i-CHAT, yakni aplikasi yang dirancang khusus untuk memfasilitasi komunikasi antara individu dengan penyandang disabilitas tuna rungu-wicara.
“Dengan menggunakan aplikasi i-CHAT, penyandang disabilitas tuna runguwicara dapat berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan masyarakat umum dengan lebih lancar dan percaya diri,” jelasnya.
Lebih lanjut Hery mengatakan, setiap lokasi SLB tipe B diberikan bantuan sebanyak dua unit, dengan peruntukan satu unit untuk laboratorium dan satu unit untuk administrasi sekolah.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak September 2023 dan diharapkan akan terus berlanjut demi mewujudkan pemerataan pendidikan bagi semua kalangan masyarakat.
“Dengan harapan, setiap anak penyandang disabilitas mampu mengeksplorasi diri secara maksimal tanpa adanya kesenjangan komunikasi sebagai penghambat,” tutur SGM Community Development Center Telkom.
Menurut Hery, sejak 2020, di Indonesia terdapat sekitar 144.621 anak berkebutuhan khusus yang tercatat menempuh pendidikan.
Dari seluruh jumpah tersebut, 82.326 anak berkebutuhan khusus mengenyam pendidikan SD, 36.884 anak menempuh jenjang SMP dan 25.411 anak berada di jenjang SMA yang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
“Namun faktanya, masih banyak ditemukan Sekolah Luar Biasa yang kekurangan fasilitas sarana dan prasarana yang menyebabkan proses belajar-mengajar terhambat,” ungkap SGM Community Development Center Telkom.
Dia mengutip data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang menyebutkan dari sekitar 13.000 sekolah SLB di Indonesia, hanya sekitar 30 persen yang memiliki fasilitas yang memadai.
Kondisi itu dinilai tak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 13 tahun 2020 tentang akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas.
“Diharapkan melalui bantuan itu, ke depannya akan semakin banyak anak-anak penyandang disabilitas yang memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial bermasyarakat,” kata Hery menandaskan.