Kemenkop UKM Dukung Ponpes Kembangkan Produk Unggulan Daerah Melalui Koperasi

:


Oleh Putri, Senin, 28 Agustus 2023 | 20:01 WIB - Redaktur: Untung S - 103


Jakarta, InfoPublik – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mendukung seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Brebes untuk fokus mengembangkan produk unggulan khas daerah melalui koperasi.

Hal tersebut disampaikannya pada acara Forum Komunikasi Publik bersama Koperasi Pondok Pesantren di Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Sabtu (26/8/2023). 

"Kami ingin Pondok Pesantren bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi, sehingga mampu meningkatkan perekonomian daerah," kata Arif melalui eterangan resminya Minggu (27/8/2023).

Di depan para santri Ponpes dan pengurus Kopontren, Arif menjelaskan Bumiayu dikenal sebagai wilayah produsen tepung tapioka yang pemasarannya sudah merambah hingga ke pasar ekspor.

Selain tepung tapioka, Bumiayu juga pernah kondang dengan produk khasnya, yaitu teh. Namun, seiring perkembangan zaman, terjadi deindustrialisasi yang secara perlahan pabrik tepung tapioka banyak yang tutup, begitu juga dengan the khas Bumiayu.

Arif mengungkapkan bahwa ini bisa menjadi peluang bagi Koperasi Pondok Pesantren untuk mengangkat Kembali. Bagaimana mengolah potensi yang ada di Brebes, khususnya Bumiayu, hingga bernilai ekonomi.

Ia pun mendorong Kopontren memiliki produk unggulan khas daerah, misalnya, dari sektor pertanian. Arif berharap produk yang dihasilkan sektor pertanian sudah dalam bentuk produk olahan yang memiliki nilai ekonomi lebih.

Bahkan dari sekian banyak Kopontren yang ada di Brebes, bisa menciptakan jejaring pemasaran bagi produk yang dihasilkan. Diilustrasikan, kebutuhan sembako Ponpes A dipasok dari Kopontren B, kebutuhan peci dipasok dari Kopontren C, dan seterusnya. 

"Maka, bisa tercipta ekosistem bisnis antar sesama Ponpes, hingga jejaring ekonomi antar Kopontren. Bahkan, para santri dengan jiwa entrepreneur yang kuat, bisa memiliki kemandirian secara ekonomi," kata Arif. 

Oleh karena itu, Arif mendorong peningkatan produktivitas dan pemberdayaan Ponpes melalui semangat entrepreneurship, serta memperkuat kelembagaan koperasi. Selain itu, koperasi juga harus dikelola dengan sistem tata kelola modern.

Dengan memiliki ilmu manajemen modern, Arif meyakini Kopontren mampu membaca peluang usaha dan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat.

"Bisa dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana, seperti kebutuhan santri akan pakaian, sandal jepit, dan sebagainya. Intinya, Kopontren mampu menciptakan produk substitusi yang selama ini dipasok dari luar," kata Arif. 

Untuk mewujudkan itu semua, Arif memaparkan sejumlah Program Prioritas dari pemerintah yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM, termasuk koperasi. Dari akses pembiayaan (Holding Ultra Mikro) dari Mekaar PNM, Rumah Produksi Bersama (Factory Sharing), hingga Rumah Kemasan. 

Menurutnya, ide pendirian Rumah Produksi Bersama dan Rumah Kemasan tersebut, tidak harus menunggu program dari KemenkopUKM. Karena, hal itu bisa dilakukan secara mandiri dan swadaya di daerah, seperti dilakukan di Mojokerto dan Bandung. 

Arif mengingatkan dalam mengembangkan perekonomian daerah tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan perlu sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak. 

Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 Gus Imaduddin (Gus Imad) berharap para santri bisa memanfaatkan kegiatan ini untuk membangun jiwa entrepreneur dan mampu mengelola koperasi dengan manajemen yang lebih modern. 

"Dengan tata kelola dan manajemen keuangan yang modern, saya berkeyakinan koperasi bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Harus bisa bermanfaat bagi Ponpes dan juga masyarakat," ujar Gus Imad.

Foto: KemenkopUKM

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Senin, 30 September 2024 | 18:20 WIB
FIKSI 2024: Mendorong Wirausaha Muda Hadapi Tantangan Era Digital
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 30 September 2024 | 18:39 WIB
Dampak Ekonomi MotoGP Mandalika 2024: 800 UMKM Lokal Terlibat dan Omzet Capai Rp4,8 Triliun