Kemenko PMK Dorong Penuh Pengakuan UNESCO terhadap Reog Ponorogo

:


Oleh Putri, Senin, 28 Agustus 2023 | 12:35 WIB - Redaktur: Untung S - 101


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sedang berupaya penuh memberikan legitimasi bagi Reog Ponorogo agar dapat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan berbagai rintangan telah diselesaikan termasuk persyaratan-persyaratan tersisa yang diminta oleh UNESCO mengenai persoalan yang mengganjal dalam penilaian terkait indikasi penggunaan bulu burung Merak dan kulit Harimau.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo telah memberikan klarifikasi bahwa bulu burung merak yang dipakai merupakan bulu yang telah lepas secara alami dari peternakan burung merak yang dikelola oleh Pemkab Ponorogo.

“Sementara, kulit kambing menjadi alternatif penggunaan kulit harimau yang dibentuk sedemikian rupa oleh perajin Reog. Dua persoalan itu saya pikir sudah clear. Sudah dijelaskan oleh Pemkab Ponorogo kepada UNESCO,” kata Muhadjir pada Kamis (24/8/2023).

Selain itu, ekosistem Reog Ponorogo telah terbentuk dengan baik yang merupakan hasil dari upaya Pemkab Ponorogo dan masyarakat setempat. Mulai dari pendidikan, event, kerajinan, hingga peternakan Merak sebagai pemasok bulu untuk kerajinan Reog.

Pada proses sosialisasi, kata Menko Muhadjir Reog Ponorogo juga telah dibangun melalui sistem kurikulum pendidikan sejak dini dari jenjang sekolah dasar hingga menengah.

“Anak-anak di sekolah telah mendapatkan pengajaran mengenai kesenian Reog hingga praktik penggunaannya dalam pagelaran,” kata Menko Muhadjir.

Pawai Reog Ponorogo

Untuk mendukung dan mendorong pengusulan Reog Ponorogo sebagai WBTB UNESCO tersebut, Kemenko PMK telah menginisiasi kegiatan Pawai Budaya Reog Ponorogo yang akan digelar pada hari Minggu, 27 Agustus 2023, pukul 08.00 WIB.

Pawai itu akan dimulai dari Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan kemudian melalui rute Jalan Medan Merdeka Barat hingga berakhir di kantor Kemenko PMK.

Pawai Budaya Reog Ponorogo beserta seni budaya lainnya tersebut sekaligus diadakan dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI dan bentuk aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Pawai akan turut dimeriahkan oleh kurang lebih 1000 peserta dengan berbagai penampilan kesenian, baik yang sudah merupakan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO (Tari Bali, Pencak Silat, Tari Saman, dan Angklung).

Selain itu menghadirkan Gerakan Minum Jamu Bersama yang mana Jamu segera akan ditetapkan sebagai WBTB. Serta penampilan para perempuan berkebaya dan Musik Dangdut yang juga akan diusulkan sebagai WBTB dan pameran pariwisata nusantara dan produk kreatif.

Yang tak kalah penting adalah penyerahan dokumen pengajuan WBTB Reog Ponorogo secara simbolis dari Bupati Ponorogo kepada Menko PMK yang selanjutnya diserahkan kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek.

Foto: KemenkoPMK

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 2 November 2024 | 06:19 WIB
LPDP Diminta Gencar Cari Talenta Unggul di Seluruh Indonesia