:
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta fasilitas USG dan Antropometri harus sudah tersedia di setiap Puskesmas dan Posyandu sebelum Juni 2023.
Hal tersebut dikatakannya saat penyisirannya dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Bangka Belitung pada Jumat (14/4/2023).
Menko Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Minggu (16/4/2023) meminta Bupati dan Walikota untuk segera mengajukan alat USG dan Antropometri bagi Puskesmas dan Posyandu yang belum memilikinya.
“Segara ajukan ke Kemenkes, tidak usah belanja lewat e-katalog, dan tidak usah dianggarkan dalam APBD. Bapak Presiden meminta Juni tahun ini semua Puskesmas dan Posyandu harus sudah lengkap alatnya,” kata Menko Muhadjir.
Apabila masih ada dana dari APBD, lanjut Menko Muhadjir lebih baik digunakan untuk memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak-anak balita.
Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Provinsi Bangka Belitung pada 2022 berada diangka 18,5 persen, turun sebanyak 1,4 persen sejak 2019.
Angka tersebut berhasil menempatkan Provinsi Bangka Belitung berada di bawah rata-rata nasional sebesar 21,6 persen pada 2022. Sedangkan tingkat kemiskinan ekstrem di provinsi ini sebesar 0,82 persen, berada di bawah angka nasional sebanyak 2,04 persen.
Ia mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh jajaran perangkat daerah Provinsi Bangka Belitung yang mampu menekan prevalensi stunting di wilayahnya. Menurutnya hasil tersebut akan sangat berpengaruh terhadap hasil agregat nasional.
“Saya lihat capaian Provinsi Bangka Belitung sangat menjanjikan, sangat baik. Mudah-mudahan setelah roadshow ini akan semakin lebih baik, semakin lebih terkoordinasi, dan semakin bersemangat untuk menuntaskan dua masalah ini,” kata Menko Muhadjir.
Foto: KemenkoPMK