:
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 6 Maret 2023 | 22:15 WIB - Redaktur: Untung S - 329
Jakarta, InfoPublik – Pelatihan pembuatan program bot percakapan atau chatbot ternyata telah digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam program Profesional Academy, Digital Talent Scholarship (DTS) pada 2021 sebelum program ChatGPT menjadi heboh belakangan ini.
“Dua tahun lalu kita lakukan pelatihan chatbot, tapi sudah kita atur fungsi-fungsi rule-nya, jawabannya. Tapi chatGPT ini tidak ada rule-nya, (pembuatnya) masukkan semua data disitu, kemudian dia (chatGPT) bisa jawab,” ujar Kepala Balitbang SDM Kominfo, Hary Budiarto, dalam Pembukaan Pelatihan Fresh Graduate Academy Batch 1 Tahun 2023 di Jakarta pada Senin (6/3/2023).
Menurut Kabalitbang SDM Kominfo, pelatihan pembuatan chatbot menyasar profesional atau generasi nuda yang sudah bekerja minimal dua tahun untuk meningkatkan kompetensinya.
Pelatihan itu mengusung tema berbeda setiap tahun guna mengikuti perkembangan teknologi digital yang selalu berubah dari waktu ke waktu, dan menjadi tren yang dibahas mulai dari warung kopi hingga sidang kabinet.
“Contohnya tahun lalu masyarakat ribut soal metaverse, lalu kita lakukan pelatihan metaverse engineer, lalu heboh ChatGPT sampai rapat kabinet juga membicarakan ChatGPT karena bisa memprediksi calon presiden,” kata Hary.
Lebih lanjut Kabalitbang SDM Kominfo mengatakan, selain Professional Academy, juga digelar tiga pelatihan lain, yakni Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), dan Talent Scouting Academy (TSA).
Empat pelatihan tersebut dipersiapkan Balitbang SDM Kominfo untuk mencetak talenta digital dari generasi milenial (generasi Y) dan generasi Z di Indonesia yang berkompeten dalam industry digital.
“Jadi ada empat akademi dalam segmen yang kita namakan generasi Z dan generasi Y atau generasi milenial,” imbuh Kabalitbang SDM Hary.
Di samping menggelar program beasiswa talenta digital, Kementerian Kominfo juga berusaha mencetak talenta digital muda melalui Sekotah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta.
Melalui STMM, Kementerian Kominfo diharapkan bisa berbuat banyak di Bidang Pendidikan, dalam hal ini pendidikan vokasi untuk keperluan industri yang mengarahkan siswa untuk langsung mendapatkan pekerjaan.
“Kita mau buat suatu role model agar pendidikan-pendidikan yang ada sekarang bisa menyesuaikan kita buat peta okupasi kita buat Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga mereka bisa match (antara) dunia pendidikan dan dunia industri,” pungkas Hary Budiarto.
Foto: Zoom/YouTube