Senin, 23 Desember 2024 17:42:9

Kemenkes Benahi Data Kesehatan Nasional

:


Oleh Putri, Sabtu, 21 Januari 2023 | 07:02 WIB - Redaktur: Untung S - 401


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan perbaikan dan pembenahan data kesehatan nasional. Hal itu sesuai dengan transformasi kesehatan enam pilar yang salah satu fokusnya adalah transformasi teknologi kesehatan.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pembenahan tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan data kesehatan yang akurat guna mendukung kebijakan yang cepat dan tepat sasaran.

“Transformasi Kesehatan ada enam pilar, Digital Transformation Office (DTO) dan Pusdatin berada di pilar ke-6 yakni transformasi teknologi kesehatan, yang mana digitalisasi data menjadi salah satu fokus yang kita benahi,” kata Menkes Budi saat meresmikan DTO Space pada Jumat (20/1/2023).

Untuk mewujudkannya, Menkes Budi mengamanatkan DTO dan Pusdatin untuk melakukan tiga langkah konkrit untuk mempercepat digitalisasi data kesehatan nasional.

Pertama, melakukan integrasi data kesehatan nasional yang terbuka dan bisa diakses serta digunakan oleh semua pihak. Integrasi ini mulai dilaksanakan pada 6 Juli 2022 dan ditargetkan rampung pada akhir 2023.

Kedua, menyediakan platform kesehatan SATUSEHAT yang berfungsi sebagai wadah bagi berbagai aplikasi kesehatan dari pelaku industri kesehatan. Untuk itu, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kemenkes di platform SATUSEHAT.

Dengan adanya, pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif. Melalui platform ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik jika harus berpindah rumah sakit.

Semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SATUSEHAT yang bisa diakses melalui Ponsel, di mana pun dan kapan pun.

“Untuk beberapa user yang belum bisa mengembangkan aplikasi kesehatan nanti bisa kita bantu, untuk stakeholder yang besar seperti Puskesmas dan Posyandu, nanti bisa kita kasih aplikasi yang standar dan gratis,” kata Menkes Budi.

Lanjutnya, dengan begitu integrasi data bisa dilakukan dengan rapi di satu platform yang sama. Ketiga, mengintegrasikan data klinikal dan genomic untuk mengetahui status kesehatan masyarakat Indonesia.

Yang mana analisisnya akan menggunakan Artificiall Intelegence, sehingga hasilnya akan lebih akurat dan presisi.

“Kemenkes akan punya data klinikal dan genomic, nanti akan dibantu menggunakan AI. Ini untuk memastikan kita bisa leap frog bioteknologi kesehatan,” kata Menkes Budi.

Foto: Kemenkes