:
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 17 Oktober 2022 | 19:32 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 695
Jakarta, InfoPublik – Pengembangan talenta digital tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan harus bersama ekosistem, termasuk sektor swasta (private sector).
“Tidak bisa pemerintah saja, tetapi bersama-sama ekosistem kita untuk menghasilkan SDM yang kita butuhkan. Melalui digital vocational training (pelatihan vokasi), untuk mengisi kebutuhan lapangan pekerjaan sektor digital yang tinggi di Indonesia saat ini,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, dalam keterangannya terkait Peresmian Purwadhika Digital Technology School di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP), Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (17/10/2022).
Menkominfo mengatakan, saat ini dunia sudah tanpa batasan fisik, sehingga memungkinkan pergerakan tenaga kerja antarnegara.
Situasi tersebut membuat Indonesia harus menyiapkan banyak talenta digital yang berkualitas agar bisa ikut berkontribusi meningkatkan perekonomian nasional.
“Dunia sudah tanpa batas (borderless), semua tenaga kerja akan pergi ke mana saja yang akan memberikan reward yang lebih tinggi, yang akan memberikan take home pay (gaji) yang lebih besar. Bangsa Indonesia membutuhkan talenta digital yang banyak dengan kualitas yang tinggi. Jangan sampai terjadi brain drain,” kata dia.
Lebih lanjut Menteri Johnny mengatakan, proyeksi kebutuhan talenta digital Indonesia mencapai sembilan juta dalam 15 tahun ke depan atau rata-rata 600.000 per tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan yang besar itu, kolaborasi antara pemerintah dan ekosistem digital Indonesia mutlak harus dilakukan.
Disisi lain, dia menyambut baik keinginan pelajar dari bangsa lain untuk belajar di Indonesia, namun dengan tetap mengutamakan kebutuhan talenta digital domestik.
“Khusus untuk Purwadhika, siswanya sudah berdatangan dari berbagai macam negara. Welcome untuk datang belajar di Indonesia. Melatih para siswa dari bangsa atau mitra-mitra negara Indonesia, iya. Tetapi, lebih penting lagi memenuhi kebutuhan domestik,” kata Menkominfo.
Dikatakan Menteri Johnny, Kementerian Kominfo telah menyiapkan pelatihan vokasi digital untuk meningkatkan digital skills masyarakat, mulai dari basic digital skills, intermediate skills, hingga di level advance.
Dalam Program Digital Talent Scholarship, lanjutya, Kementerian Kominfo melatih 200.000 angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional, dan elemen masyarakat lain dengan kurikulum Coding, IoT, Artificial Intelligence, Machine Learning, Cloud Computing, Cyber Security, Digital Entrepreneurship, Digital Communication, Big Data Analytics, Augmented Reality, Virtual Reality, serta Digital Marketing.
“Gratis bagi milenial-milenial Indonesia, dibiayai oleh negara. Bagi siswa-siswi tamatan SMA, para mahasiswa, sarjana-sarjana baru, untuk mengambil bagian. 200.000 seat, tidak sedikit,” jelas Menkominfo.
Sedangkan pada tahun ini, anggaran pelatihan tersebut terbatas, karena hanya tersedia bagi 50.000 orang peserta.
“Saya sedang memikirkan mencari blended financing (bauran pembiayaan) untuk meningkatkannya, setidaknya setara dengan tahun yang lalu,” tutur dia.
Dalam acara Peresmian Purwadhika Digital Technology School di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP), Batam, Menkominfo turut didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan; Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto; dan Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo, Anang Latif.
(foto: Humas Kominfo).