:
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 24 November 2021 | 19:40 WIB - Redaktur: Untung S - 426
Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diharapkan meneruskan riset yang telah direncanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kepala Badan Litbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Hary Budiarto, menjelaskan riset tersebut harus tetap dilakukan untuk menunjang kebijakan yang akan diterapkan Kementerian Kominfo selanjutnya.
“Dengan aturan yang ada, kami harus serahkan anggaran dan orangnya (peneliti) ke BRIN. Nah kami ingin riset ini harus tetap dilakukan, walau bukan kami yang lakukan tetapi teman Kominfo yang bergabung dengan BRIN dan peneliti BRIN,” ujar Kepala Badan Litbang SDM Kominfo, yang hadir mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, dalam acara Forum Riset dan Inovasi 2021 di Jakarta pada Rabu (24/11/2021).
Lebih lanjut Kepala Badan Litbang SDM Kominfo menjelaskan, dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) No.78 tahun 2021, Kominfo akan menyerahkan seluruh anggaran riset beserta pegawai riset untuk bergabung dengan BRIN.
Saat ini, kata dia, ada 30 orang pegawai Kominfo yang bertugas sebagai pejabat fungsional riset.
“Ya kami ada anggaran Rp8,6 miliar dan 30 orang peneliti fungsional kominfo diberikan pada BRIN mulai 2022,” imbuh dia.
Untuk itu Kepala Badan Litbang Kominfo mengharapkan adanya sinergi yang kuat antara BRIN dan Kominfo untuk melanjutkan rencana penelitian yang telah dicanangkan pada tahun ini.
Dia mencontohkan rencana riset tentang pemetaan dan penataan Frekuensi yang akan dilakukan Derektorat Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) dan Pemetaan Akselerasi dan Transformasi Digital oleh Direktorat Aplikasi dan Informatika (Aptika).
Selain itu, dia berharap setiap riset produk BRIN bisa digunakan oleh pengguna (user), terutama kementerian atau instansi terkait.
“Anggaran sudah berada di BRIN, kami sudah serahkan mereka laksanakan. Diharapkan pegawai Kominfo yang di BRIN melanjutkan riset sebelumnya karena sudah dilakukan di 2021 supaya bisa ada keterlanjutan itu,” tutur dia.
Kepala Badan Litbang SDM Kominfo juga berharap rencana riset mengenai indeks masyarakat digital dan juga teknologi open Radio Acces Network (RAN) terus dilanjutkan.
Teknologi ini diyakini bisa menguragi ketergantungan atas perangkat impor pada jaringan 5G yang akan diterapkan di sejumlah kota besar di Indonesia.
“Anggaran mereka (BRIN) saat ini total Rp147 triliun, atau lima kali anggaran Kominfo yang tahun ini Rp21 triliun. Sudah anggaran besar harus menghasilkan output yang bisa dipakai supaya bermanfaat,” kata dia.
(Foto: AYH/Humas Kominfo)