Kemenristekdikti - Schneider Serahkan Panel Listrik Tegangan Menegah Untuk 30 Perguruan Tinggi

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 26 Oktober 2017 | 23:42 WIB - Redaktur: Juli - 197


Jakarta, InfoPublik - Tiga puluh perguruan tinggi Indonesia menerima donasi dari Schneider Electric berupa 60 unit produk panel tegangan menengah (RM6). Penyerahan donasi dan penandatanganan kerja sama dilakukan antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Schneider Electric di Jakarta, Kamis (26/10).

Acara tersebut dihadiri Menristekdikti Mohamad Nasir, Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristekdikti Hari Purwanto, Country President Schneider Electric Indonesia Xavier Denoly serta beberapa perwakilan perguruan tinggi.

Donasi ini diberikan ke 30 Fakultas Teknik Jurusan Elektro dan juga Politeknik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Kalimantan hingga Papua.

Donasi tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan tenaga ahli di bidang kelistrikan yang nantinya akan berkontribusi dalam program 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah hingga tahun 2019.

Donasi ini sejalan dengan misi Kemenristekdikti dalam hal meningkatkan akses, relevansi dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Produk tersebut akan sangat bermanfaat untuk melengkapi laboratorium praktikum kampus ini dan dapat semakin mengenalkan para mahasiswa ke dunia kerja di bidang kelistrikan.

RM6 Switchgear merupakan salah satu produk unggulan dari Schneider Electric berupa panel listrik tegangan menengah yang andal, hemat tempat, dengan pemeliharaan yang sederhana. Panel ini berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi da gardu hubung miliki PLN ke gardu-gardu milik pelanggan di tegangan 20KV.

Menristekdikti dalam arahannya mengucapkan terima kasih kepada pihak Schneider Electric atas donasi yang diberikan. "Mudah-mudahan alat ini bisa dimanfaatkan di perguruan tinggi, khususnya di laboratorium fakultas teknik jurusan teknik mesin atau elektro," kata Nasir.

Ia berharap ke depan kerja sama ini bisa ditingkatkan lagi sebagai langkah memajukan riset di Indonesia.

Staf Ahli Hari Purwanto juga menyambut baik kerja sama antara Kemristekdikti dengan Schneider Electric. "Ini adalah sebuah tindakan yang sangat baik karena industri sudah membuka kesempatan bekerjasama dengan Kemenristekdikti. Meski saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang bekerjasama dengan industri," ujarnya.

Sementara itu Xavier Denoly mengungkapkan salah satu misi dasar Schneider Electric adalah ikut berkontribusi positif dalam memajukan kualitas pendidikan di dalam negeri, khususnya di tingkat pendidikan tinggi.

"Melalui berbagai kegiatan dan fasilitas yang telah diberikan, Schneider Electric selalu berkomitmen penuh untuk mendukung aktivitas pendidikan, riset dan pengembangan solusi efisiensi energi di lingkungan akademik maupun kolaborasi antara para tenaga ahli, baik dari pihak Schneider Electric maupun dari kalangan akademik," ucapnya.

Adapun 30 perguruan tinggi yang menerima donasi ini antara lain Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Mercu Buana, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Prasetya Mulya, Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Cilacap, Universitas Negeri Yogyakarta, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Maranatha.

Kemudian Universitas 17 Agustus, Politeknik Negeri Sriwijaya, Institut Teknologi Padang, Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, ATKP Medan, ITM Medan, Universitas Panca Budi, Universitas Harapan Media, Universitas Islan Sumatera Utara, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik ATI Makassar, Politeknik Negeri Banjarmasin, Universitas Negeri Papua, Universitas Cendrawasih, Universitas Pattimura, Politeknik Negeri Samarinda, dan Institut Teknologi Kalimantan.