Raffi Dijemput Kakeknya Ke PSBI Bangun Daya II Cipayung

:


Oleh G. Suranto, Senin, 23 Oktober 2017 | 21:59 WIB - Redaktur: Juli - 204


Jakarta, InfoPublik – Kabar tentang anak terlantar, Raffi (4) bocah asal Cilebut, Bogor yang ditemukan petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Timur pada Minggu (22/10) siang kemarin rupanya diketahui oleh pihak keluarga. Tidak menunggu lama, sang kakek, Jumanto (51) warga Jalan Cilebut Pos RT 04/05 Cilebut Timur, Sukaraja, Bogor langsung menjemputnya.

Kedatangan Jumanto ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya II Cipayung, Senin (23/10) siang diterima langsung oleh Sahrul selaku Satuan Pelaksana Pelayanan Sosial PSBI Bangun Daya II Cipayung.

Kedatangannya, katanya sudah ditunggu petugas sejak Raffi dititipkan petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Timur pada Minggu (22/10) petang. “Memang sudah kita tunggu pak kedatangannya, kalau bisa kita lihat berkasnya pak,” ucap Sahrul kepada Jumanto.

Berdasarkan berkas yang dibawa sang kakek, Raffi yang bernama lengkap Raffi Pratama Saputra itu diketahui merupakan anak sulung dari pasangan Pipih Sartika Dewi dan Randy Kusuma Saputra. Selain Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), guna melengkapi bukti, Jumanto turut membawa Akte Kelahiran Raffi yang dikeluarkan Klinik dan Rumah Bersalin Citama pada 18 Juni 2012.

Jumanto dalam kesempatan tersebut bercerita kedatangannya untuk mewakili ayah Raffi yang tidak hadir. Dirinya pun mengaku terkejut ketika dikabarkan jika Raffi hilang dan terlantar jauh dari rumahnya di Bogor. “Saya datang untuk jemput cucu saya, saya juga kaget kenapa cucu saya bisa hilang, apalagi bapaknya bilang nggak sadar diikutin anaknya dari rumah,” ungkapnya kepada petugas.

Pertanyaan itu rupanya hendak ditanyakan petugas, khususnya alasan mengapa ayah Raffi tidak menyadari telah diikuti dan justru memutuskan untuk meninggalkan Raffi hanya untuk membeli pulsa ketika sampai di kawasan Pasar Rebo.

“Alasan itu sebenarnya yang mau kita tanyakan juga, sebenarnya kenapa bisa nggak tahu terus dititipkan ke orang waktu mau beli pulsa, kenapa nggak sekalian aja dibawa,” balas Sahrul.

Pertanyaan itu dilontarkan Sahrul agar peristiwa serupa tidak kembali terulang, terlebih Raffi masih kecil dan rentan menjadi korban kekerasan jalanan. Sebelum melepas Raffi, dirinya pun berpesan agar pihak keluarga dapat mengawasi anak-anak ke depannya.

“Alasan orangtuanya sebenarnya nggak masuk akal, kenapa bisa begitu aja ninggalin anaknya di pinggir jalan, alasannya cuma buat beli pulsa aja lagi. Untungnya ada petugas kita di lapangan, jadi hal-hal (buruk) nggak kejadian,” ungkapnya.

Usai pemberkasan dan melakukan serah terima dari pengurus panti sosial kepada pihak keluarga, Raffi kemudian dipersilahkan untuk menemui sang kakek. Mereka pun dipersilahkan pulang setelah petugas meyakinkan jika Raffi tidak dalam keadaan tertekan.