ASEAN Mantapkan Peran Sains, Teknologi, dan Inovasi Lewat COST ke-73

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 17 Oktober 2017 | 23:32 WIB - Redaktur: Juli - 292


Jakarta, InfoPublik - Asean memiliki peran signifikan dalam pengembangan sains, teknologi, dan inovasi. Pemantapan peran tersebut semakin terlihat dalam pembukaan Committee On Science and Technology (COST) ke-73 di Myanmar International Convention Center (MICC) 2, Selasa (17/10).

Deputy Minister Of Education U Win Maw Tun yang membuka acara tersebut secara resmi mengatakan bahwa peran Asean dalam bidang sains, teknologi, dan inovasi tidak hanya menjadi wacana saja, tetapi juga harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Asean.

"Lewat COST ke-73 ini, Kita harus mendapatkan solusi dari berbagai ide dan masalah yang terjadi lewat peningkatan peran Asean di ketiga bidang tersebut. Di Myanmar sendiri Kami sangat membuka peluang kerja sama dengan negara Asean untuk transfer teknologi ataupun kerjasama riset. Ini pada akhirnya akan membuat Asean semakin kuat dan batas negara bukan menjadi penghalang," kata U Win Maw Tun dalam keterangan resmi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekditi), Selasa (17/10).

Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan COST Chairman dari sebelumnya Tung Ciny yang berasal dari Kamboja kepada Aye Mint yang berasal dari Myanmar. Keduanya bersepakat bahwa penyerahan ini akan menjadi momen pengembangan terus negara Asean menjadi negara yang cukup kompetitif dalam bidang sains, teknologi dan inovasi.

"Sebelumnya di Kamboja, COST sudah menghasilkan kesimpulan agar ketiga bidang lebih diprioritaskan untuk peningkatan ekonomi warga Asean. Di Myanmar kami akan coba melanjutkan hal tersebut sekaligus membahas bagaimana mempertahankan strategi APASTI (Asean Plan of Action On Science Technology and Innovation) tahun 2016-2025," sebut Aye Mint.

Pemantapan peran Asean sendiri menurut Aye Mint juga dikembangkan dengan membuka peluang kerja sama dengan Negara India, Amerika Serikat dan Rusia.

Saat ini masih berlangsung rapat COST selama 3 hari berturut-turut dimana perwakilan Indonesia diwakili oleh Kepala Puspiptek Sri Setiawati, untuk kemudian kesimpulannya akan secara resmi dibawa ke forum para Menteri yaitu AMMSTI.