Publikasi Ilmiah Indonesia Tumbuh 15 Kali Lebih Tinggi

:


Oleh Wawan Budiyanto, Senin, 16 Oktober 2017 | 18:47 WIB - Redaktur: Juli - 194


Jakarta, InfoPublik - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, Indonesia menjadi Negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berhasil mencatatkan pertumbuhan publikasi ilmiah yang sangat tinggi yakni sebesar 1567 persen.

“Pertumbuhan pesat publikasi ilmiah Indonesia ini 15 kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata  pertumbuhan publikasi dunia,” kata Menristekdikti, di Jakarta, Senin (16/10).

Menurutnya, secara umum negara-negara anggota OKI mengalami pertumbuhan publikasi ilmiah yang cukup signifikan dalam rentang waktu 17 tahun ini, yakni sebesar 666 persen. Sedangkan pertumbuhan publikasi ilmiah secara global adalah sebesar 105 persen.

Menristekdikti menambahkan bahwa berdasarkan data Islamic World Science (ISC), prestasi publikasi ilmiah Indonesia juga terlihat dari kontribusi Indonesia pada total publikasi ilmiah dunia.

Pada tahun 2000, Indonesia hanya mampu menyumbang 0,04 persen dari total publikasi ilmiah dunia. Namun pada 2016 Indonesia berhasil berkontribusi bagi 0,36 persen total publikasi ilmiah dunia. Pertumbuhannya lebih dari sembilan kali lipat.

Ia menjelaskan, mulai tahun 2000 sampai 2016 publikasi ilmiah Indonesia berkembang pesat di berbagai bidang ilmu. Di bidang ilmu pertanian publikasi ilmiah Indonesia tumbuh sebesar 902 persen, di bidang teknik dan teknologi sebesar 4402 persen, Ilmu Budaya tumbuh sebesar 3167 persen, bidang Kedokteran dan Ilmu kesehatan tumbuh 1156 persen, bidang Ilmu Alam tumbuh 1164 persen dan bidang Ilmu Sosial tumbuh 2547 persen.

“Publikasi ilmiah Indonesia di bidang teknik dan teknologi tumbuh sangat pesat yakni sebesar 4402 persen, jauh di atas pertumbuhan rata-rata dunia di bidang ini yakni sebesar 272 persen,” ujarnya.

Menristekdikti juga mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang di raih Indonesia dalam hal publikasi ilmiah. Seraya mengingatkan bahwa indikator jumlah publikasi secara kuantitas ini belum cukup untuk menjamin perkembangan ilmu pengetahuan di sebuah Negara. Masih banyak faktor lain dari publikasi ilmiah yang harus diperhatikan seperti scientific impact, sitasi, scientific diplomacy, economic impact, inovasi dan technological impact.

Seperti diketahui, ISC merupakan salah satu lembaga pengindeks publikasi ilmiah internasional yang menerbitkan data pertumbuhan publikasi ilmiah dunia, khususnya publikasi ilmiah yang berasal dari negara-negara anggota OKI.