Ratusan Karya Riset Anak Negeri akan Ditampilkan Dalam ISE 2017

:


Oleh Reporter, Rabu, 11 Oktober 2017 | 12:43 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Ratusan karya riset anak negeri bakal menjadi daya tarik utama dalam penyelenggaraan Indonesia Science Expo (ISE) 2017, yang akan dihelat pada 23-26 Oktober 2017 mendatang di Balai Kartini Jakarta.

ISE merupakan pameran sains yang menampilkan beragam hasil riset peneliti, baik kementerian dan lembaga negara, perguruan tinggi dan tentunya juga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta industri.

Selain itu, ISE menampilkan pula karya riset dari para remaja dalam bagian kegiatan yang dinamakan Youth Science Fair 2017. Pameran sains remaja tersebut merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia. Para peserta yang terlibat adalah 52 finalis/pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) LIPI 2017.

Kemudian, ada pula dari pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI 2017, Loreal Girl’s in Science, dan Kalbe Junior Scientist Award.

Selain pameran sains, ISE juga diisi dengan beragam kegiatan lain, seperti Science Movie, Science Art, Science Show, Games, workshop, talkshow, Science Based Industrial Innovation Award 2017, Pekan Inovasi Teknologi 2017, serta lebih kurang 18 konferensi ilmiah.

Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, penyelenggaraan ISE sebagai upaya meningkatkan apresiasi pemerintah akan arti penting dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) untuk landasan kebijakan.

“Setidaknya ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan ISE kali ini,” ungkapnya kepada rekan media dalam kegiatan Media Gathering “ISE 2017 dan 50 Tahun Kiprah LIPI”.

Ketiga tujuan itu antara lain pertama adalah menyampaikan hasil, capaian dan kontribusi komunitas Iptek tanah air ke publik. Kedua, yakni menyediakan ajang temu dan diskusi antara penyedia dan pemakai hasil riset di berbagai bidang Iptek. Dan ketiga, adalah meningkatkan kerjasama dan sinergi para pemangku kepentingan terkait.

Untuk diketahui, tema ISE tahun ini adalah “Sains untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Tema ini diangkat sebagai tanda bahwa ilmu pengetahuan menjadi landasan dan modal dasar untuk masa depan yang lebih baik secara berkelanjutan.

Tiga Konsep

Laksana Tri Handoko, Ketua ISE 2017 yang juga Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI menyambung, konsep utama ISE terdiri dari tiga hal, yakni Science for Science, Science for Scientific Community, dan Science for Stakeholders. “Ketiganya menjadi semangat utama dari penyelenggaraan ISE,” katanya.

Science for Science adalah kontribusi LIPI dalam perkembangan ilmu pengetahuan melalui perbaruan teori/metode, hasil-hasil temuan baru, dan karya tulis ilmiah yang bereputasi. Kemudian, Science for Sientific Community yang merupakan kontribusi LIPI dalam mencerdaskan bangsa lewat kebermanfaatan dari hasil-hasil risetnya. Dan terakhir, Science for Stakeholder yakni kontribusi LIPI bagi kebijakan negara dan masyarakat melalui pemberian nilai tambah, arah kebijakan, dan perubahan pola kerja bagi kehidupan berbangsa lewat hasil-hasil risetnya.

Lalu secara teknis penyelenggaraan ISE melibatkan puluhan pemangku kepentingan, antara lain industri kreatif dan perusahaan start-up berbasis teknologi, Kementerian terkait, Lembaga Pemerintah non-Kementerian, Perguruan tinggi negeri maupun swasta, organisasi profesi ilmiah, media massa, siswa tingkat dasar dan menengah, mahasiswa, guru, dan para peserta pameran lainnya, baik dari dalam dan luar negeri.

Dalam penyelenggaraan ISE sendiri, LIPI merupakan penggagas kegiatan tersebut. Untuk menyukseskan ISE agar lebih diterima masyarakat, LIPI menggandeng promotor iD.M (Ideas Reinvented), yang tergabung dalam Media Group (Media Indonesia, Metro TV, dan Metrotvnews.com).

Firdaus, perwakilan IDM mengharapkan ISE akan berjalan dengan lancar dan baik. Diharapkannya pula, ISE mampu mempertemukan kalangan peneliti, akademisi, pebisnis, serta pemerintah untuk bersinergi dalam memperkenalkan,membangun kerja sama dan menciptakan produk-produk inovasi di berbagai bidang.

Sumber : Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI