Germas Untuk Masyarakat Indonesia Sehat

:


Oleh Admin, Senin, 2 Oktober 2017 | 14:18 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Hal yang menonjol pada masyarakat Indonesia adalah gaya hidupnya yang tidak sehat. Sebanyak 93 persen populasi, pada usia di atas 10 tahun, kurang mengonsumsi buah dan sayur. Ada 26 persen dari pula dari warga yang tak menjalankan aktivitas fisik yang cukup untuk hidup sehat.

Selain itu populasi perokok di antara laki-laki usia di atas 15 tahun mencapai 36 persen dan di kalangan perempuan jumlahnya 1,9 persen. Tak heran bila situasi ini mengundang keprihatinan Presiden Joko Widodo yang kemudian menerbitkan Inpres nomor. 1/2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Bertepatan dengan hari Jantung Sedunia 29 September lalu, gerakan tersebut mengajak masyarakat melakukan aktivitas fisik, makan buah-buahan dan sayur-sayuran, dan cek kesehatan secara berkala.

Germas perlu digalakkan di tengah mayoritas masyarakat Indonesia, masyarakat yang tak gemar berolah raga dan kurang peduli dengan kesehatan itu pun baru mengecek kesehatan setelah sakit.

Dalam Inpres yang terbit Februari lalu itu, Kemenko PMK bertugas mengkoordinasikan Program Germas ini di antara sejumlah kementerian teknis. Menko PMK Puan Maharani telah membagikan alat tensi meter kepada 63 kementrian dan lembaga negara.

Gerakan hidup sehat dimaksudkan antara lain untuk mengurangi penyakit Katastropik, seperti jantung, kanker, gagal ginjal, yang diketahui sering mereka yang suka mengonsumsi minuman berpengawet dengan kadar gula tinggi dan juga makan cepat saji, merokok, dan kurang melakukan aktivitas fisik.

Kemenko PMK menargetkan  pada 2017 ini, seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintahan provinsi, dengan segala elemennya, telah mempraktikkan GERMAS. Gerakan ini tidak menuntut banyak. Selain makan sayur dan buah, mengecek kesehatan, Germas juga menyerankan olah raga ringan berupa peragangan otot setiap jam 10 pagi dan jam 19 sore, masing-masing selama lima menit. (Kemenko PMK-Kemenkes)