Menteri PP dan PA Sampaikan Sejumlah Hal Penting di Manokwari

:


Oleh Juli, Minggu, 1 Oktober 2017 | 07:58 WIB - Redaktur: Juli - 474


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise melanjutkan kunjungan kerjanya ke wilayah Manokwari, Papua Barat Sabtu (30/9), dan mengunjungi beberapa tempat.

Menteri Yohana mengunjungi TKIP Muhammadyah, Manokwari dan mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini, dimana mahasiswa dapat berdialog langsung dengan dirinya mengenai persoalan yang mereka hadapi terkait dunia digital. 

Ia mengingatkan bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara positif, salah satu contohnya untuk mencari referensi ilmu pengetahuan namun bukan berarti meniru atau menjiplak karya orang lain. 

"Perkembangan dunia digital ini pun harus di manfaatkan untuk memperkaya wawasan atau cara pandang kita terhadap dunia global sehingga pengetahuan kita tidak terbatas hanya di lingkungan sekitar kita saja," kata Yohana Yembise dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Ia juga menekankan pemanfaatan dunia digital ini sudah menjadi perhatian dunia internasional yakni United Nation (UN), salah satu alasannya adalah mayoritas pengguna dunia digital terutama media sosial adalah perempuan. Perempuan entrepreneur atau perempuan yang dapat memberdayakan dirinya dengan berkarya bisa menggunakan media sosial menjadi salah satu alat untuk memasarkan produknya tanpa terbatas wilayah dan waktu.

“Para perempuan, ayo mulai berbisnis melalui online dibandingkan memanfaatkan media sosial untuk hal negatif atau sia-sia” ujar Yohana.

Selanjutnya Menteri Yohana mengunjungi SD YP13 ELIM KWAWI yang disambut ceria oleh siswa-siswi SD YP13 Elim Kwawi yang melantunkan Jingle Three Ends. Saat berinteraksi dengan siswa-siswi dan para guru, beliau kembali mengingatkan bahwa tumbuh kembang dan proses belajar mengajar harus ramah anak. 

“Anak adalah masa depan bangsa, Anak Papua berarti masa depan Papua, harus kita jaga jangan ada lagi kekerasan terhadap mereka. Saat ini anak-anak sudah sangat dilindungi oleh Pemerintah melalui Undang-Undang No.35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak," tegasnya.

Oleh karena itu beliau mengimbau seluruh elemen masyarakat terutama orang tua dan guru untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak Papua secara khususnya.

Menteri PPPA Yohana Yembise juga membuka Rapat Kerja ke-3 Gereja Bethel Indonesia Papua Barat di Manokwari. Ia mengharapkan agar anggota Gereja bethel Indonesia dapat membuat program-program yang mendukung program unggulan Kemen PPPA yakni 3 Ends, akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang, dan akhiri ketidakadilan.

Ia juga mendorong perempuan-perempuan Papua Barat agar mau bersaing dengan laki-laki di posisi pemerintahan.

“Sudah seharusnya perempuan-perempuan diberi ruang dan dukungan bagi mereka untuk mengisi posisi-posisi strategis di pemerintahan maupun politik. Perempuan Papua itu harus berani untuk membuka diri, dan tidak malu untuk menujukkan kemampuan yang mereka miliki," terang Menteri PPPA.

Kemen PPPA juga menyelenggarakan kegiatan Temu Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengundang perwakilan unsur masyarakat seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, untuk membangun komitmen bersama dalam memberikan perhatian yang lebih bagi masalah perempuan dan anak.

“Perempuan dan Anak adalah sumber daya potensial bagi Negara, Melalui kegiatan PUSPA, saya mengingatkan bahwa peran dan sinergi antara masyarakat serta pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak. Seperti mengusahakan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan, agar mereka bisa sama-sama dengan suami meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi keluarga,” ujar Menteri PPPA, Yohana Yembise.

Menteri Yohana kemudian melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Manokwari dengan mengunjungi Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Manokwari untuk meninjau langsung ruang tahanan khusus perempuan dan anak. Pada kunjungannya, Menteri Yohana memberikan sejumlah bantuan bagi penghuni lapas perempuan agar mereka dapat berdaya dan menambah keterampilan perempuan di dalam lapas.

“Kondisi lembaga permasyarakatan harus ramah terhadap penghuni perempuan dan anak, serta lokasinya yang tidak bercampur dengan tahanan laki-laki dan tidak boleh ada diskriminasi dan kekerasan bagi mereka. Anak-anak yang ada di lapas juga tetap memiliki hak-hak, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan dan bertemu dengan keluarga,” terang Menteri Yohana.