Peringatan Hari Hepatitis Sedunia, DKI Targetkan Seluruh Bayi di Jakarta Bebas Hepatitis

:


Oleh G. Suranto, Sabtu, 16 September 2017 | 23:00 WIB - Redaktur: Juli - 208


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar puncak peringatan Hari Hepatitis Sedunia di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9).

Dalam peringatan tahun ini, Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dapat meningkatkan Cakupan Imunisasi Hepatitis B Pertama (HB 0) kurang dari 24 jam setelah kelahiran bayi, dan pemberian Hepatitis B Immune Globulin (HBIG) kurang dari 24 jam setelah kelahiran bayi dan ibu yang melahirkan menderita Hepatitis B.

Dengan begitu, diharapkan tumbuh generasi muda yang bebas dari Hepatitis, sejalan dengan komitmen global untuk Eliminiasi Penularan Hepatitis B, Sifilis Kongenital dan HIV dari ibu ke anak pada 2020.

“Dinas Kesehatan, RSUD dan Puskesmas bersama wali kota, camat, dan lurah harus segera melakukan langkah cepat dan preventif untuk mengeliminasi penyebab Hepatitis yang terjadi, dan agar masyarakat lebih waspada terhadap Hepatitis, terutama yang menyerang bayi, karena ditularkan oleh ibu bayi tersebut,” ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Adapun kegiatan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sebagai wujud memperingati  Hari Hepatitis Sedunia, di antaranya adalah Puskesmas DKI Jakarta melakukan penyuluhan Hepatitis ke masyarakat pada 28 Juli 2017 hingga 28 Agustus 2017 bersama tim Ketuk Pintu Layani  Dengan Hati ( KPLDH).

Puskesmas DKI Jakarta, juga melakukan sosialisasi penularan Hepatitis melalui penggunaan pisau silet/cukur yang berulang-ulang. Pemeriksaan Hepatitis B di dalam dan luar gedung.

Pemberian HBIg pada bayi dangan ibu hamil Hepatitis Positif, dan pada hari Puncak Hari Hepatitis Sedunia 16 September dilakukan kegiatan Talkshow Hepatitis, Pemeriksaan Hepatitis B dan C, HIV dan faktor risiko penyakit tidak menular, pemeriksaan Fibroscan bagi penderita Hepatitis secara gratis untuk 40 orang.

Penanganan Hepatitis membutuhkan koordinasi yang intensif dan berkesinambungan dengan semua pihak. Djarot memerintahkan SKPD bekerja sama dengan stakeholders terkait,  termasuk ke seluruh pemerintahan kota/kabupaten untuk melakukan berbagai upaya, antara lain melakukan pendekatan dengan keluarga dalam meningkatkan kesadaran para ibu hamil dan masyarakat untuk melakukan deteksi dini Hepatitis.

Kemudian, melakukan advokasi tentang pentingnya pengendalian Hepatitis. Melakukan sosialisasi mengenai Hepatitis kepada sektor terkait, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta masyarakat luas, serta memperkuat sektor pemerintahan dan swasta (Public Private Partnership) dalam rangka peningkatan cakupan, dan kualitas pelayanan deteksi dini Hepatitis B dan C.