Sriwijaya Air Group Dukung Repatriasi Orangutan Kalimantan

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 14 September 2017 | 18:15 WIB - Redaktur: Juli - 297


Jakarta, InfoPublik - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air Grup terbangkan gratis orangutan menuju Kalimantan. Hal ini guna mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation dalam upaya repatriasi orangutan ke Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

"Menggunakan pesawat NAM Air (sister company Sriwijaya Air) nomor penerbangan IN 170 pukul 11.15 WIB telah diterbangkan 1 (satu) individu orangutan bernama Taymur, dan 1 (satu) orang dokter hewan sebagai pendamping dari Jakarta menuju Sampit, Kalimantan Tengah," jelas Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Grup Agus Soedjono, Kamis (14/9).

Menurut Agus, pihaknya mendukung konservasi ini untuk keseimbangan alam dan kelangsungan hidup orangutan bernama Taymur. "Konservasi alam termasuk hewan-hewan di dalamnya sangat penting bagi manusia karena kelangsungan hidup manusia juga bergantung dengan keberlangsungan alam," ujarnya.

Merujuk pada keterangan dari BOS Foundation, orangutan adalah spesies payung yang berperan penting dalam regenerasi hutan dan menjadi satwa kebanggaan Indonesia. Sudah saatnya semua pihak lebih peduli terhadap konservasi orangutan. Karena selain melindungi orangutan dari ancaman kepunahan, melestarikan habitat orangutan berarti berupaya mewujudkan kualitas hidup yang layak dan kesejahteraan bersama.

"Proses penerbangan orangutan bernama Taymur oleh Sriwijaya Air Grup ini juga menunjukkan bahwa maskapai ini sanggup melaksanakan pengangkutan hewan hidup dalam penerbangan dengan selamat, aman dan nyaman sesuai prosedur yang berlaku," kata Agus.

Agus menjabarkan, prosedur pengangkutan orangutan ini akan disesuaikan dengan IATA Live Animal Regulations (LAR). Taymur akan diangkut beserta kandangnya yang berasal dari BOS Foundation berukuran lebar 64 cm, panjang 102 cm, tinggi 86 cm dan berat 57,5 kg. Dengan demikian selama perjalanan Taymur akan tetap merasa nyaman selama sekitar 1 jam 25 menit penerbangan.

Taymur adalah orangutan berumur sekitar 2,5 tahun dari Kalimantan yang diselundupkan ke Kuwait. Pada bulan Maret 2017, Taymur berhasil direpatriasi dan dikembalikan ke Pemerintah Indonesia. 

Repatriasi ini terjadi berkat kerja sama Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuwait, Kebun Binatang Kuwait, serta BOS Foundation.

Taymur kemudian menyelesaiakan masa karantina dan serangkaian tes kesehatan di Taman Safari Cisarua, Bogor. Selanjutnya Taymur akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah untuk melanjutkan proses reintroduksi.