Program Desa Bebas Api Tekan Angka Kebakaran Nasional

:


Oleh lsma, Kamis, 24 Agustus 2017 | 10:10 WIB - Redaktur: Juli - 318


Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 4 desa di Riau dan 1 desa di Jambi menerima penghargaan atas usaha dan kontribusi seluruh elemen desa yang telah berhasil berperan dalam menekan angka terjadinya kebakaran hutan dan lahan dalam skala nasional.

Penghargaan Desa Bebas Api diserahkan secara langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Montty Girianna,  pada 22 Agustus 2017 kepada perwakilan kelima desa yang berhasil mencegah kebakaran lahan selama kurun 1 tahun silam.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (23/8), Usai menyerahkan penghargaan kepada 5 desa tersebut, Montty menegaskan bahwa inisiatif kerja sama antara masyarakat, perusahaan dan seluruh elemen desa mendapat dukungan dari pemerintah.

Montty mengungkapkan, model kemitraan ini dibutuhkan untuk saling bahu-membahu mencegah dampak buruk yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan.

“Kebakaran lahan merupakan bencana nasional dimana penanganannya membutuhkan peran serta dari seluruh elemen bangsa. Dalam hal ini, kerja sama antara pemerintah, perusahaan dan masyarakat dibutuhkan untuk memastikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan dengan optimal,” ujar Montty.

Kelima desa yakni Desa Lubuk Ogong, Desa Lalang Kabung, Desa Delik, dan Desa Segati di Provinsi Riau, dan Desa Lubuk Bernai di Provinsi Jambi, berhasil terpilih sebagai desa tanpa terbakar.

Masing-masing desa yang tergabung dalam program Desa Bebas Api binaan Asian Agri tersebut menerima penghargaan dalam bentuk insentif sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) yang dapat dimanfaatkan untuk pengadaan maupun perbaikan fasilitas penunjang pencegahan kebakaran di desa.

Asian Agri memulai program DBA sejak tahun 2016 dengan bermitra bersama 7 desa di Riau dan 2 desa di Jambi. Tercatat pada tahun 2016, dari 306.664 hektar lahan desa yang tergabung dalam program DBA, masyarakat desa berhasil menekan kebakaran hingga 7,98 hektar luas lahan dari tahun sebelumnya yang mencapai 13,75 hektar.

“Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam penurunan angka kebakaran lahan adalah inisiatif desa yang turut berperan dalam pencegahan kebakaran. Selain berkomitmen untuk tidak melakukan pembakaran lahan, sebagai pihak yang paling dekat dengan lokasi berpotensi terbakar, pencegahan dan antisipasi dini akan lebih mudah untuk dilakukan agar api tidak berkembang lebih luas,” ujar Welly Pardede, Head of Sustainability Operation & CSR Asian Agri.