Banyak Jemaah Haji Meninggal Karena Penyakit Jantung, DPR Minta ini Lebih Diperhatikan

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 23 Agustus 2017 | 21:51 WIB - Redaktur: Juli - 158


Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati meminta pemerintah memastikan petugas kesehatan haji yang terampil dan terlatih untuk melayani jemaah Indonesia ketika menunaikan ibadah haji.

"Satu dokter dan dua perawat untuk setiap kloter tanpa jemaah yang masuk kategori risiko tinggi (risti), dan 2 dokter dan 3 perawat untuk kloter yang masuk kategori risiko tinggi," ujar Okky di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (23/8).

Menurutnya semua pemangku kepentingan, terlebih lagi pemerintah berkewajiban menjamin kesehatan jemaah di tempat ibadah haji. Kemudian memastikan ketersediaan peralatan emergency seperti Automatic External Defibrillator (AED) portable untuk petugas kesehatan haji, fasilitas transportasi ke faskes rujukan, serta fasilitas rujukan yang memadai.

Dia melanjutkan, perlunya ketersediaan tenaga medis yang terampil, karena hingga Minggu (30/8) terdapat jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia hingga 20 Agustus 2017 ini telah mencapai 46 jemaah.

Sebanyak 32 orang atau sebesar 70 persen,  jemaah haji asal Indonesia meninggal karena penyakit jantung. Disebutkan situasi yang nyaris sama terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji di 2016 lalu, mayoritas jemaah yang meninggal dunia sebesar 53 persen dari 342 jemaah lantaran penyakit jantung. 

"Data ini semestinya menjadi perhatian khusus pemerintah terkait kesehatan para jemaah ibadah haji," kata dia.

Diketahui, jumlah jemaah haji asal Indonesia di 2017 ini mencapai 221.000 atau 507 kloter.