Menteri Nila: Perawat Indonesia di Jepang Membanggakan

:


Oleh Putri, Minggu, 16 Juli 2017 | 07:35 WIB - Redaktur: Juli - 577


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengunjungi Jepang dalam rangka menghadiri Pertemuan Menkes Asean-Jepang mengenai Jaminan Kesehatan Universal dan Lansia yang diselenggarakan di Tokyo pada 14-15 Juli 2017.

Pada kesempatan pertemuan dengan Japan International Coorperation of Welfare Services (JICWELS), Advance Open and Interchange (AOI) Universal Hospital-Kanagawa, dan Association fo Overseas Technical Coorperation and Sustainable Partnership (AOTS) Tokyo Kenshu Center pada hari pertama kunjungan kerja ke Jepang. Menkes menyatakan bangga dengan perawat Indonesia di Jepang.

"Perawat Indonesia di Jepang membanggakan. Perawat yang bekerja di sini terdiri dari perawat medis (Kangoshi) yang bekerja di Rumah Sakit dan perawat lansia/caregiver (Kaigofukusishi) yang bekerja di Panti Lansia," kata Menteri Nila melalui keterangan resminya Sabtu (15/7).

Ia mengungkapkn para perawat tersebut merupakan aset bangsa yang perlu terus didukung dan dikembangkan melalui berbagai kebijakan dan regulasi nasional.

Director for Acceptance Support fo Foreign Professional JICWELS, Presiden RS AOTS, dan Presiden AOI sependapat dengan pernyataan Menteri Nila. Mereka mengharapkan agar semakin banyak perawat Indonesia yang bekerja di Jepang di bawah kerangka Indonesia-Jepang Economic Partnership Arrangement (IJ-EPA).

Di masa mendatang, Jepang membutuhkan banyak tenaga perawat dan caregiver dari berbagai negara termasuk Indonesia. Setiap tahun, Jepang menyediakan kuota sekitar 500 orang perawat dan caregiver Indonesia untuk bekerja di Jepang dan sebelumnya diseleksi terlebih dahulu di Indonesia.

Setelah lulus, lalu diberi pelatihan Bahasa Jepang selama enam bulan dan kemudian diberangkatkan ke Jepang. Setelah di Jepang, mereka dilatih lagi Bahasa dan budaya Jepang selama enam bulan di lembaga pelatihan AOTS di Tokyo, Nagoya, dan Osaka untuk selanjutnya ditempatkan di berbagai Rumah Sakit dan Panti Lansia di seluruh Jepang.

Saat ini terdapat 296 orang perawat yang sedang mengikuti pelatihan di AOTS Nagoya dan Osaka. Serta 29 perawat yang sedang mengikuti pelatihan di AOTS Tokyo Center. "Para perawat untuk tetap semangat dalam belajar dan berjuang keras untuk mendapatkan sertifikat kelulusan nasional Jepang," kata Menteri Nila.

Dengan sertifikat tersebut, peluang akan terbuka seluas-luasnya untuk peningkatan keahlian dan kesejahteraan. Menurut catatan, gaji para perawat dan caregiver yang telah lulus ujian nasional Jepang akan meningkat 2-3 lipat dari besaran gaji yang diterima sebelumnya.