Isu Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Belum Membumi di Masyarakat

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 13 Juli 2017 | 10:59 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Naim mengatakan isu-isu ilmu pengetahuan dan teknologi masih belum membumi di kalangan masyarakat, termasuk di perguruan tinggi.

Hal itu disampaikan Ainun dalam Temu Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah di Jakarta, Rabu ( 12/7). "Forum ini sangat baik untuk menjelaskan kapasitas Iptek dan Inovasi kepada masyarakat, terutama menjelang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada 10 Agustus mendatang," ujar Ainun.

Ainun menjelaskan, forum ini juga penting untuk membangun serta meningkatkan sinergi dan daya saing Indonesia di bidang Iptek dan inovasi. “Sebagai bagian dari Pemerintah, kita mempunyai kewajiban mensosialisasikan Iptek di Indonesia, termasuk tentang Hakteknas,” pungkasnya.

Forum ini juga dihadiri Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widyastuti, Kepala Biro Kerja sama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti Nada Marsudi serta 113 humas kementerian, lembaga dan BUMN.

Agenda pokok dari forum ini terkait peringatan Hakteknas ke-22 yang tahun ini mengangkat tema Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan. Narasumbernya adalah Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti  Jumain Appe dan Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek Maritim Kemenko Maritim Nani Hendiarti. 

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen IKP Rosarita Niken Widyastuti menjelaskan bahwa Forum Bakohumas merupakan aset strategis dalam mendesiminasikan program pemerintah kepada masyarakat. 

Niken yakin melalui forum ini, informasi mengenai Iptek dan Hakteknas akan semakin dikenal lebih luas di masyarakat salah satunya bisa lewat media sosial. “ Media sosial anggota Bakohumas memiliki lebih dari 20 juta followers,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Hakteknas merupakan reaktualisasi dari anak bangsa yang mampu membuat teknologi tingkat tinggi dan teknologi tepat guna. Hakteknas juga bisa mendorong anak-anak muda Indonesia untuk bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif. “ Masyarakat harus mempunyai kepedulian terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan bangsa Indonesia,” harap Niken.

Sementara itu, Jumain Appe mengatakan bahwa peringatan Hakteknas 2017 bukan hanya bersifat seremonial, namun Haktenas merupakan pijakan bagi pengembangan Iptek dan Inovasi ke depan.  

Menurutnya, tema Hakteknas 2017 ini sesuai dengan semangat Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ungkap Jumain.

Ia menambahkan ada lima hal yang sangat penting untuk menggelorakan iptek dan inovasi yakni Academic, Bussiness, Government, Community dan Media, disingkat dengan ABGCM.

Dengan sinergi yang baik antar kelima elemen tersebut, Jumain yakin Iptek dan Inovasi Indonesia akan semakin berkembang maju dan dapat menaikkan daya saing bangsa.

Adapun Nani Hendiarti menyampaikan langkah- langkah yang telah ditempuh pemerintah untuk mewujudkan target Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Ada lima pilar dalam mewujudkan target tersebut yakni Komitmen untuk membangun kembali budaya maritim Indonesia, Komitmen untuk menjaga dan mengelola sumber daya laut, mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim dan membangun kekuatan pertahanan maritim.

Sementara Nada Marsudi mengatakan bahwa Forum Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) pada hari ini merupakan forum yang pertama kalinya dilaksanakan oleh Kementerian Ristekdikti semenjak penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi  Kementerian Pendidikan Kebudayaan pada tahun 2014 lalu. 

Nada berharap dengan kegiatan ini dapat terbangun sinergitas dalam rangka pendistribusian informasi mengenai peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-22. “Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sebagai humas kita berkewajiban menyebarkan dan memberitakan kabar baik mengenai program dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat,” pungkas Nada.