:
Oleh G. Suranto, Rabu, 12 Juli 2017 | 20:47 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 589
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam kota atau yang disebut Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter mulai Agustus 2017 mendatang.
“Sudah kita putuskan pembangunan ITF di Sunter, mudah-mudahan Agustus 2017 ini sudah bisa dimulai,” kata Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/7).
Menurutnya, konsepnya, sampah di Jakarta ada sekitar 7000 ton per hari. “Kita harapkan dari 7000 ton sampah ini, paling tidak bisa sekitar 4000 ton sampah itu diolah di Jakarta. ITF Sunter bisa mengolah sekitar 2000 hingga 2500 ton per hari,” paparnya.
Sedangkan, pihaknya akan membangun ITF di empat lokasi, yaitu Sunter, Marunda, Duri Kosambi, dan Cakung.
“Kalau masing-masing ITF tersebut, nanti bisa mengolah 2500 ton per hari, maka produksi sampah kita yang dibawa ke Bantar Gebang akan berkurang. Pengelolaan sampah di Jakarta semakin terintegrasi, sehingga truk-truk sampah tidak mondar-madir mengakut sampah, membuat kemacaten, karena pengelolaan sampah ada di dekat lokasi produksi sampah,”ungkapnya.
Disamping itu, kata dia, sampah juga bisa diolah menjadi energi listrik, dan listriknya akan dibeli oleh PLN. “Jadi sampah iti juga bisa menghasilkan limbah sampah yang bisa diolah menjadi energi listrik. Dengan demikian sampah di Jakarta bisa kita oleh dengan baik, tidak asal-asalan, dan tergantung pada bantar gebang, ungkapnya.
Ia menambahkan, dirinya telah menugaskan Jakpro untuk investasi disana. “Jadi pembangunan ITF ini tidak mnggunakan APBD, karena nanti kita akan membeli jasa, yang disebut dengan tipping fee (tip biaya).