Kunci Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Haji ada Pada Komunikasi

:


Oleh Putri, Kamis, 15 Juni 2017 | 02:58 WIB - Redaktur: Juli - 692


Jakarta, InfoPublik – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka mengungkapkan, di 2016 lalu banyak terjadi kesenjangan karena terjadi salah komunikasi. Maka perlu ada upaya serius untuk membangun komunikasi antar tim sehingga integrasi operasional kesehatan haji akan berlangsung secara matang.

Kemenkes di Jakarta, Rabu (14/6) menyampaikan, target integrasi operasional penyelenggaraan kesehatan haji adalah Jemaah haji. Mulai dari konsumsi, transportasi, dan kesehatan. Hal ini tertuang dalam Permenkes No.62/2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji yang melingkupi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan.

“Musim haji tahun ini sebesar 71 persen Jemaah haji berisiko tinggi dengan umur di atas 60 tahun. Guna meminimalkan risiko kesehatan jemaah, Kemenkes telah membentuk tiga tim yang terdiri dari tim promotif da preventif, tim gerak cepat, serta tim kuratif dan rehabilitatif,” kata Eka.

Adapun strategi pemerintah dalam penyelenggaraan haji di Arab Saudi adalah:

1. Penguatan promotif dan preventif dengan tetap penguatan kuratif dan rehabilitatif.

2. Mobilisasi PPIH Bidang Kesehatan dan TKHI mengikuti pola pergerakan Jemaah haji.

3. Penguatan penyelenggaraan kesehatan haji di Musdalifah, Arafah, dan Mina.

4. Penguatan sistem informasi dan komunikasi antar dokter, integrasi tim PPIH dengan tim pendukung lainnya.

5. Perlindungan dan evakuasi tanazul jamaah haji.

“Indikatornya kunci keberhasilan pelayanan kesehatan haji adalah pada pelayanan di sektor, bukan di daerah kerja (dokter). Karena kebijakannya mendekatkan pelayanan kepada jamaah itu adanya di sektor,” ujarnya.