RPTRA Tempat Warga Jakarta Bisa Berinteraksi Satu Sama Lain

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 13 Juni 2017 | 14:29 WIB - Redaktur: Juli - 387


Jakarta, InfoPublik – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengharapkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) menjadi kawasan yang dinamis, karena warga Jakarta membutuhkan ruang terbuka, tempat mereka bisa berinteraksi, dan berbagi satu sama lain.

"Saya harapkan RPTRA ini menjadi kawasan yang dinamis, warga bisa berinteraksi dan berbagai satu sama lain," kata Djarot pada acara pemberian Piagam Penghargaan kepada para Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah membangun RPTRA di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/6).

Disamping itu, kata dia, RPTRA juga salah satu sarana untu membumikan nilai-nilai Pancasila langsung kepada masyarakat, dan langsung kepada keluarga-keluarga.

“RPTRA adalah tempat yang inklusif bukan eksklusif, semua orang bisa bersosialisasi dan berinteraksi di situ, tidak boleh ada pengotak-kotakan, tidak boleh ada pengelompokan-pengelompokan di RPTRA. Di situ bisa saling berbagi, berinteraksi,  dan merasakan bahwa kita semua bersaudara,” paparnya.

Djarot melanjutkan, bahwa RPTRA bukan sekedar hanya mewujudkan kota ramah anak, tapi lebih dari itu, pembumian Pancasila juga harus di mulai dari sana.

“Sifat-sifat inklusif  itu harus, tidak boleh RPTRA eksklusif sifatnya. Oleh sebab itu, RPTRA harus kita dorong ke tempat permukiman yang padat penduduk, sehingga setiap kelurahan bisa ada satu atau dua RPTRA,” ungkapnya.

Disebutkan saat ini sudah ada 186 RPTRA, dan sekarang akan dibangun 100 RPTRA lagi yang sumber dananya dari APBD DKI Jakarta, sehingga tahun 2017 ini akan terbangun 286 RPTRA.