Menpora: Tanah Bumi Kutai Kartanegara Tanda Bersatunya Tanah Nusantara

:


Oleh Astra Desita, Senin, 12 Juni 2017 | 20:51 WIB - Redaktur: Juli - 279


Jakarta, InfoPublik - Tempong Tawar dan Ketikai Lepas menyambut kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan istrinya Shobibah Rohmah, di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Tenggarong, Kalimantan Timur, Minggu (11/6) sore.

Acara adat warisan kerajaan tertua Mulawarman tersebut merupakan ungkapan selamat datang sekaligus mendoakan agar tamu yang berkunjung ke Kutai apalagi seorang pejabat negara selalu dilindungi dan diberkahi oleh Yang Maha Kuasa.

Secara seremonial, Menpora menerima tanah bumi Kutai Kartanegara dari Putra Mahkota Adji Pangeran Adipati Prabu Anoem Soerya Adiningrat disaksikan Bupati Rita Widyasari, untuk disatukan dengan tanah dari 90 Kabupaten/Kota yang pada saatnya dijadikan Monumen Kebangsaan sebagai simbol persatuan Nusantara, mulai ujung barat Sabang hingga ufuk timur Merauke yang secara tegas bagian wujud nyata ikrar NKRI.

"Melalui kolaborasi olahraga dan semangat pemuda kita satukan Indonesia. Terima kasih telah diterima dan didoakan yang terbaik di Kesultanan yang merupakan kerajaan tertua di Nusantara. Tanah Kutai Kartanegara yang memiliki nilai historis akan menjadi bagian sekaligus mengawal bersatunya tanah Nusantara dari Sabang sampai Merauke," kata Menpora.

Kutai Kartanegara merupakan kabupaten ke-14 yang diambil tanahnya seiring dengan berlangsungnya Gowes Pesona Nusantara yang akan hadir di 90 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Gowes Pesona Nusantara selain semangat olahraga juga menggalang semangat persatuan bangsa, hal itu ditunjukkan dengan gagasan menyatukan tanah seluruh Nusantara.

Berawal dari Sabang dan nanti akan berakhir di Magelang, dan disitulah nanti akan dibangun Monumen Kebangsaan di mana tanah-tanah dari seluruh Nusantara terkumpul.

"Sungguh cita-cita mulia, dari sebuah gagasan sederhana akan melahirkan semangat persatuan dan kebangsaan yang luar biasa, bukan sekedar simbol namun ada gerak nyata dari seluruh anak negeri, dari olahraga menuju persatuan Indonesia," ujarnya.