Anggota DPR : Rencana Full Day School Belum Dikaji Matang

:


Oleh Admin, Senin, 12 Juni 2017 | 15:07 WIB - Redaktur: Juli - 295


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana memangkas hari belajar siswa menjadi Senin sampai Jumat, sehingga Sabtu dan Minggu libur, akan tetapi kebijakan ini berimbas pada waktu anak-anak di sekolah yang akan ditambah karena penerapan Full Day School.

Anggota FPKB DPR RI Syaikhul Islam Ali menanggapi rencana program Full Day School itu. Menurutnya, rencana tersebut belum dikaji secara matang.

"Saya melihat rencana penerapan Full Day School itu bukan dari kajian yang matang, melainkan kebijakan latah saja policy hysteria. Asal kelihatan beda saja," ujar Syaikhul di Jakarta, Senin (12/6) seperti dalam siaran pers yang diterima InfoPublik.

Ia menilai program yang digagas Mendikbud Muhajir Effendi itu belum tentu bisa dipastikan efektivitasnya. Padahal selama ini, kegiatan pendidikan yang telah dijalankan sudah berjalan secara baik.

"Sangat disayangkan jika nantinya Full Day School memberangus ragam pendidikan yang selama ini manfaatnya sudah dirasakan masyarakat, sementara Full Day School sendiri belum tentu efektif," ungkap Syaikhul.

Syaikhul mengatakan bahwa berbagai bentuk pendidikan informal dan non-formal juga sudah berkembang dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan informal seperti itu, terangnya, sangat berperan dalam mendidik moral siswa.

"Jangan lupa, selain pendidikan formal masih ada pendidikan informal dan non-formal yang juga diakui Undang-Undang. Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan al-Quran dan semacamnya berperan vital mendidik moral anak bangsa," ujar alumni Al Azhar, Cairo itu.