:
Oleh Astra Desita, Kamis, 8 Desember 2016 | 18:36 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 320
Jakarta, InfoPublik - Indonesia perlu memiliki peta jalan untuk menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur dengan fokus mengembangkan industri inti yang sesuai dengan karakter Indonesia.
"Ekonomi Indonesia memang tumbuh cukup baik, mencapai kurang lebih 5,2 persen. Demikian pula dengan indikator ekonomi lainnya. Akan tetapi, kami beranggapan itu saja tidak cukup," tutur Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Ridwan Djamaluddin dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (8/12).
Hal tersebut disampaikan terkait rencana pertemuan "Indonesianisme Summit" pada 10 Desember 2016 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Ridwan mengatakan, Indonesia harus memperkuat basis industri agar dapat mengatasi deindustrialisasi dan keluar sebagai bangsa pemenang. Itulah salah satu alasan IA-ITB menggelar Indonesianisme Summit.
Semangat Indonesianisme merupakan semangat mencintai produk Indonesia, membangun sinergi dan membentuk jejaring industri, manufaktur dan infrastuktur antara pemerintah, BUMN, korporasi swasta serta teknopreneur. "Hal ini mutlak diperlukan untuk membangun Indonesia menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur," katanya.
IA-ITB yang memiliki kompetensi dalam bidang teknologi akan terus berupaya mendorong bangsa Indonesia menjadi bangsa pemenang yang memiliki daya saing kuat, menguasai teknologi serta dapat mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.
Untuk menjadi bangsa pemenang kata dia, tidak saja dibutuhkan adanya iklim usaha yang kondusif, tapi juga konsistensi dan sikap mental yang kuat untuk mencintai produk buatan Indonesia, penentuan skala prioritas, peningkatan kapasitas kemampuan teknis hingga pengembangan merek sendiri.
Sementara itu Sekjen IA-ITB Gembong Primadjaya menjelaskan dalam acara "Indonesianisme Summit", IA-ITB akan fokus mencari industri inti yang sesuai dengan karakter Indonesia. Indonesia misalnya, sangat potensial mengembangkan industri berbasis pertanian dan energi, baik untuk substitusi impor maupun berorientasi ekspor. Indonesia juga memiliki keunggulan di bidang industri transportasi, industri berbasis budaya dan industri kreatif serta industri digital.
Kegiatan acara itu akan diisi dengan forum diskusi, pameran karya korporasi swasta, BUMN dan teknopreneur yang sejalan dengan semangat Indonesianisme. Termasuk sesi pendatanganan kontrak dan kisah sukses korporasi yang telah menjadi pemenang di sektor industri.
"Indonesia Summit" merupakan puncak dari bentuk kepedulian IA ITB yang dilakukan sepanjang 2016 dalam mencapai harapan menjadi bangsa pemenang. Bermula pada bulan Mei 2016 dengan mengambil momentum Hari Kebangkitan Nasional, IA ITB telah menggelar Dialog Peradaban bertema "Bersatu Menjadi Bangsa Pemenang".