:
Oleh Yudi Rahmat, Minggu, 18 September 2016 | 19:54 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Bandung, InfoPublik - Olahraga karate adalah aktivitas yang mengandung nilai-nilai kejuangan, kehormatan, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, sportivitas dan percaya pada kekuatan sendiri.
Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat membuka Kejuarnas Karate PON XIX 2016 di Gedung Sabuga ITB, Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/9).
Lebih jauh dikatakan Gatot Nurmantyo bahwa karateka adalah manifestasi karakter seorang patriot. “Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi dengan nilai-nilai jati diri karateka, baik sebagai olahraga beladiri maupun sebagai prestasi,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa pembinaan terhadap olahraga prestasi menjadi tolok ukur kredibilitas dan kehormatan bangsa di forum internasional.
Seperti diketahui setelah diperjuangkan cukup lama karate akhirnya menjadi cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Olimpiade 2020 di Jepang.
“Untuk itu, olahraga karate perlu terus dibina dan dikembangkan karena memiliki dimensi kebangsaan yaitu bisa menampilkan prestasi anak bangsa Indonesia di forum Sea Games, Asian Games dan Olympic Games, bangsa-bangsa lain nantinya akan menghormat kepada bendera merah putih,” imbuhnya.
Dalam konteks Kejuaraan Nasional Karate PON XIX Jawa Barat hasilnya diharapkan menjadi jembatan meraih prestasi pada level lebih tinggi.
“Saya berharap karate menjadi salah satu cabang olahraga bagi peningkatan keterampilan khusus, disiplin, jiwa juang dan prestasi karate nasional untuk modal dalam meraih prestasi internasional,” ujar jenderal mantan Kasad tersebut.
Ia juga berharap bahwa kejuaraan ini dapat menjadi wadah pertemuan para atlet karate provinsi di seluruh Tanah Air guna membangun dan meningkatkan soliditas, solidaritas dan sinergitas sesama atlet untuk menuju prestasi nasional.
Dihadapan para atlet karateka yang akan memperebutkan 17 medali emas, 17 perak dan 34 medali perunggu, jenderal yang menjabat Ketum Forki tersebut berpesan untuk bertanding dengan sungguh-sungguh demi keharuman daerahnya.
“Kibarkan panji-panji provinsi masing-masing sebagai perwujudan hasil berlatih selama ini, sekaligus rasa kecintaan dan kebanggaan dengan meraih prestasi tertinggi. Ingat, panji-panji provinsi akan berkibar manakala kalian mampu meraih juara di arena PON XIX. Kalian akan menjadi pahlawan, karena atlet berprestasi sesungguhnya juga seorang pahlawan,” ungkapnya.
Ia berharap kepada para dewan juri dan wasit, agar dapat menampilkan kepemimpinan yang jujur, objektif dan bijak, dengan tetap memperhatikan objektivitas dan keamanan dalam memimpin pertandingan.
“Wasit adalah faktor penentu bagi kelancaran jalannya pertandingan, sehingga harus memiliki sikap jujur, tegas, tidak ragu-ragu dan cepat serta bijak dalam mengambil keputusan,” pungkasnya.