:
Oleh G. Suranto, Sabtu, 2 Juli 2016 | 05:54 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui, bahwa pencatatan aset di DKI Jakarta belum baik, sehingga banyak aset milik Pemprov DKI Jakarta yang dikemplang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Nah ini memang di Jakarta saya bilang, namanya aset DKI dikemplangin orang itu luar biasa banyaknya, termasuk di jual,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/6).
Dirinya telah mengganti beberapa kali Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk bisa memperbaiki aset DKI. Bahkan dirinya juga menarik pejabat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk masuk sebagai PNS DKI.
“Ini kami lagi beresin, makanya ini kan bertahun-tahun. Waktu bu Endang kan nggak beres, makanya kami masukin Pak Heru. Tapi juga enggak begitu ngerti, kami tarik lagi dari BPK dua orang, BPKP satu orang,” ucapnya.
Saat ini, kata dia, pencatatan aset DKI mulai membaik. Beberapa lahan yang sempat diduduki oleh warga sudah diambil alih untuk dijadikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
“Sekarang mulai kami telusuri, mulai ketahuan, makanya aset sudah banyak kami ambil alih buat bangun RPTRA. Kami sudah kumpulin banyak, tapi ada juga yang sudah terlanjur kecolongan,” tandasnya.