Menag Imbau Umat Muslim Perkuat Toleransi

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 13 Juni 2016 | 22:19 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 778


Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau umat muslim Indonesia untuk memperkuat toleransi di bulan Ramadhan.

Lukman juga mengingatkan agar umat yang tidak berpuasa menghormati umat yang berpuasa, dan begitu pun sebaliknya.

Imbauan Lukman disampaikannya menanggapi razia yang dilakukan Satpol PP di Serang Banten kepada seorang ibu penjual Warteg, Saeni (53 tahun) yang tetap berjualan pada siang hari pada bulan puasa beberapa waktu lalu.

“Toleransi itu adalah kemampuan untuk menghargai, menghormati pihak yang berbeda dengan kita,” kata Lukman, Senin (13/6).

Dia berpendapat masyarakat tak perlu mempertentangkan perbedaan antar saudara sebangsa. “Bulan Ramadhan, justru harus dijadikan momentum untuk memperkuat toleransi ukhuwah, tidak hanya ukhuwah Islamiyah, tapi juga ukhuwah wathoniyah atau persaudaraan antarsuku bangsa,” tuturnya.

Terkait razia warung makan di Serang yang tengah menjadi perhatian publik, menurut Lukman, peristiwa tersebut memberikan pelajaran penting bagi pemerintah untuk menerapkan cara-cara yang lebih manusiawi dalam menjalankan aturan.

Aparat harus lebih persuasif dalam menegakkan hukum. Kita harap mudah-mudahan caranya lebih manusiawi sehingga tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat, ujarnya.

Lukman berharap aparat mengedepankan cara-cara yang lebih manusiawi dalam menegakkan aturan dan hukum agar tidak menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

Tentu itu sesuatu yang harus kita tarik pelajaran penting bagi kita agar ke depan bagaimana upaya aparat penegak hukum lebih persuasif dalam menegakkan hukum. Jadi kita juga berharap mudah-mudahan cara-caranya juga lebih manusiawi sehingga tidak menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat, kata Lkman.

Lukman pun berharap kejadian itu tidak terulang lagi di masa mendatang. Lukman menekankan, intinya semua pihak harus saling menghargai sehingga prinsip untuk menjaga kerukunan dan toleransi tetap terjaga.

Toleransi itu adalah kemampuan untuk menghargai, menghormati pihak yang berbeda dengan kita. Jadi, tentu yang tidak berpuasa menghormati yang puasa. Yang berpuasa pun juga menghormati sesama saudaranya yang karena satu dan lain hal tidak sedang menjalani puasa. Jadi prinsipnya itu, urainya.