:
Oleh Masfardi, Minggu, 12 Juni 2016 | 20:57 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 358
Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati meminta para guru mengedepankan keramahan kepada anak didiknya bukan kekerasan.
“Guru harus lebih hati-hati dalam melakukan tindakan terhadap murid, upayakan jangan pakai kekerasan, meski tujuannya untuk perbaikan,” kata Reni Marlinawati di Jakarta, MInggu (12/6).
Kalau masih ada fenomena kekerasan yang dipertahankan, hendaknya cara itu diubah jadi kelembutan, kata Reni.
Tugas seorang guru kata dia, mengarahkan murid menjadi baik, rajin dan sopan, sehingga anak yang tidak mau menjalankan aturan wajib bagi guru untuk menegur atau memberikan sanksi lisan maupun tertulis.
“Tapi sanksinya tidak sampai melukai atau mencelakakan, hal itu saya juga tidak setuju, itu harus diproses secara hukum,” katanya.
Dia mengatakan derajat guru saat ini sangat lemah, apalagi arogansi orang tua, membuat guru tidak bisa berbuat apa-apa, padahal dalam mendidik anak itu oleh agama boleh saja dilakukan tindakan keras pada anak didik, tapi tidak sampai melukai.
Tahapannya bisa mulai dari teguran lembut, keras dan kalau tidak juga berubah boleh dijewer tapi tidak dengan kekerasan.
Kalau ada guru menjewer anak, menurutnya bukan guru tidak sayang pada muridnya, hal itu untuk menanamkan pada muridnya agar menjadi baik dan disiplin.