:
Oleh Masfardi, Senin, 6 Juni 2016 | 10:38 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 437
Jakarta, InfoPublik- Upaya Menteri Agama dan segenap pihak yang mengikuti Sidang Itsbat penentuan awal Ramadhan, mendapat apresiasi dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), karena tahun ini, puasa bisa dilaksanakan secara serentak oleh berbagai ormas keagaamaan yang ada di Indonesia.
“Kami mengajak segenap umat Islam di Indonesia untuk juga tidak memperdebatkan penetapan Idul Fitri. Yang terpenting adalah bagaimana umat bisa beribadah dengan khusyuk membekali diri menghadapi puasa secara baik,” kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di Jakarta, Senin (6/6).
Perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan merupakan ijtihat bagi yang memiliki ilmunya. Namun, Sidang Itsbat telah menghasilkan keputusan yang terbaik dengan bisa melaksanakan puasa secara serentak.
Dia mengatakan ke depan pelaksanaan puasa dan Lebaran bisa disatukan dengan hari dan waktu yang sama. Kejadian dua Lebaran dan dua puasa hanya terjadi di Indonesia, sebab masing-masing masyarakat menentukan sendiri. "Pemerintah harus mampu melakukan koordinasi untuk menentukan awal dari ibadah kita," tegasnya.
Penentuan puasa, lanjutnya, memang tergantung hilal, sehingga kerap cuaca menjadi dilema dalam menentukannya. "Kita harus mematuhi apa-apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena itu mari kita dukung pemerintah, tidak masing-masing menentukan awal puasa, Lebaran dan Idul Adha," tandasnya.